Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Sabtu, 15 Oktober 2011
Gen Syi'ah RSS Feed Gen Syi'ah Membongkar Kejahatan Syiah
terhadap Islam Problematika Umat Islam
dan Solusinya Agus Hasan Bashori ibn Qomari (disampaikan dalam kajian
ilmiah di UNAIR Surabaya
pada hari Ahad 5 Juni
2011 diselenggarakan oleh
Forum Kajian Islam Surabaya) Pendahuluan ﻞﺋﺎﻘﻟﺍ ِﻪﻠﻟ ُﺪﻤﺤﻟﺍ ِ ﻲﻓ ﻢﻜﺤُﻣ ِ ﻞﻳﺰﻨﺘﻟﺍ ﴿ : َﻻ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ْﺍﻭُﺮِّﻴَﻐُﻳ ﻰَّﺘَﺣ ٍﻡْﻮَﻘِﺑ ﺎَﻣ ُﺮِّﻴَﻐُﻳ ْﻢِﻬِﺴُﻔْﻧَﺄِﺑ ﺎَﻣ ﴾ ﺪﻋﺮﻟﺍ 11/ Abad ke 15 Hijriah ini pernah
disebut sebagai abad
kebangkitan Islam, dengan
harapan bisa menggerakkan
semangat dan usaha untuk
mengembalikan kejayaan Islam. Namun sampai saat ini kondisi
umat Islam masih terpuruk,
yang secara umum masih dalam
kondisi “terjajah”. Dalam kajian Islam kali ini kita
akan mendiskusikan beberapa
problematika umat dan
tantangannya dan kita
lanjutkan dengan solusianya,
terutama hal-hal yang bisa kita kerjakan, sebab Nabi kita
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda: ِﺀْﺮَﻤْﻟﺍ ِﻡﻼْﺳِﺇ ِﻦْﺴُﺣ ْﻦِﻣ ِﻪﻴِﻨْﻌَﻳ ﻻ ﺎَﻣ ُﻪُﻛْﺮَﺗ ) ﻯﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ، ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍﻭ ، ﻰﻓ ﻰﻘﻬﻴﺒﻟﺍﻭ ﻰﺑﺃ ﻦﻋ ﻥﺎﻤﻳﻹﺍ ﺐﻌﺷ ﺓﺮﻳﺮﻫ ( Kompleksitas Problem Di bidangekonomi masyarakat Muslim dunia sama sekali tidak
bisa diandalkan. Sampai
sekarang sistem yang dipakai
tetap sajakapitalisme dengan segala konsekuensinya.
Negara-negara Muslim yang
memang sudah miskin semakin
miskin saja dengan kapitalisme
yang dibanggakan Amerika itu.
Sistem perekonomian Islam yang menjanjikan keadilan itu tidak
mencul sama sekali. Sistem bank konvensional (riba) masih menjadi pilihan utama
masyarakat dunia, kalau tidak
karena terpaksa. Belum lagi
dengankemiskinan negara- negara Muslim yang
menyebabkan mereka harus
berhutang pada negara-negara
kapitalis. Yang pada gilirannya
juga akan mempersulit mereka.
Bahkan untuk sekedar membayar bunga hutang. Dari segipolitik juga demikian. Amerika dengan PBB praktis
menguasai seluruh negara
didunia tidak terkecuali negara
Muslim. Dengan kekuatan
persenjataan dan teknologi
tinggi, secara politis Amerika telah menjadi polisi dunia. Begitu
pula kelompok-kelompok
pertahanan dan politik seperti
NATO yang lumayan represif
terhadap Islam. Di pentas dunia,
negara-negara Muslim sendiri tidak punya kekuatan jika
dibanding mereka. Organisasi
negara-negara Islam seperti OKI tidak bisa berbuat banyak menghadapiPBB danNATO. Bahkan sekedar turut
berperan serta dalam
menentukan harga dan kuota
minyak – yang negara-negara
arab sangat berkepentingan
terhadap hal itu- tidak mampu dilakukan. Fakta-fakta masih
terpinggirkannya peran Islam
dalam dunia internasional
ditambah lagi dengan problem
umat islam diPalestina, Afghanistan, Irak, Sudan,
Tunisia, Mesir, Eriteria, Kashmir,
Cechnya, dll. Belum lagi problem
kaum muslimin minoritas di
belahan bumi ini. Kini umat Islam bahkan agama
Islam sedang mengalami
tekanan hebat dengan isu
terrorisme. Ismail Raji al Faruqi menjelaskan kondisi umat ini: Dunia Ummah Islam saat ini
berada pada anak tangga
bangsa-bangsa terbawah. Di
dalam abad ini, tidak ada kaum
lain yang mengalami kekalahan
dan kehinaan seperti yang dialami kaum Muslimin. Kaum
Muslimin telah dikalahkan,
dibantai, dirampas negeri dan
kekayaannya, dirampas
kehidupan dan harapannya[1]. Untuk menetralisir tuduhan keji
ini ada baiknya kita simak orasi Ustadz Pierre Vogel (Da’i
Jerman) Berikut: Silakan lihat Video di: http://www.gensyiah.com/
bantahan-terhadap-tuduhan-
kaum-muslimin-sebagai-
teroris.html Dalam bidangpemikiran, umat Islam telah berhasil dikelabuhi
oleh berbagai gerakan
westernisasi yang berakibat
adanya trend di kalangan umat
Islam untuk meniru Barat dan
merasa asing serta phobi pada Islam sendiri. Kini pemikiran islam
banyak yang terkontaminasi
oleh skularisme dan liberalisme.
Dari segisosial budaya umat Islam lebih menyukai meniru
Barat dalam banyak hal seperti
model berpakaian, cara
bergaulan, bahasa dan simbol-
simbol budaya lainnya. Kemudian
ini juga berlanjut dengan menganggap baik segala apa
yang berasal dari Barat dan
sebaliknya menganggap yang
dari Islam itu jelek dan
ketinggalan jaman, bahkan
sampai pada taraf anti yang berbau arab karena
diidentikkan dengan islam. Dalam halsains dan teknologi jelas umat Islam jelas ketinggalan meskipun
secara personal banyak umat
Islam yang canggih keilmuannya,
namun sayang kurang
mendapatkan tempat di
negara-negara Islam atau memang loyaslitasnya kepada
agama dan bangsanya kurang. Dalam bidangAgama banyak negara-negara Islam yang
kurang mempedulikannya,
ditambah dengan banyaknya
aliran sempalan dan pemikiran
yang merusak. Dalam hal ini
Syekh Muqbil al-Wadi’I Rahimahullah memaparkan bala`
dan fitnah yang harus dihadapi
oleh umat Islam yaitu: 1)Hukkam Jahilun bis- Syari’ah . Diantara mereka ada yang memusuhi syariat
Allah, menghina al-Qur`an dan
melecehkan Sunnah Rasulillah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
menggirim rakyat kepada
Hawiyah (kebinasaan). 2)Kelompok-kelompok (Ahzab) sesat yang sekiranya mereka menguasai
kursi pemerintahan akan
berbuat kerusakan.
Kebanyakan mereka sesuai
dengan QS al-Baqarah ayat
204-206). 3)Ulama Suu` dan lainnya yang sifatnya sama dengan
yang disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ﻖﻓﺎﻨﻣ ﻲﺘﻣﺃ ﻰﻠﻋ ﻑﺎﺧﺃ ﺎﻣ ﻑﻮﺧﺃ ﻥﺎﺴﻠﻟﺍ ﻢﻟﺎﻋ 4)Jama’at yang bermacam-macam dan
saling bermusuhan bahkan perhatiannya untuk menghabisi
yang yang lain melebihi
perhatiannya untuk
menghadapi Yahudi, Nasrani dan
aliran-aliran yang jelas-jelas
sesat[2]. Begitu pula dalam masalah-
masalah lain sepertihukum, lingkungan,kesehatan, dan bencana alam. Kondisi seperti ini masuk ke
dalamfirnah akhirzaman yang diberitakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman
Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:
Manusia bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang kebaikan,
sedangkan aku bertanya
kepada beliau tentang
keburukan karena khawatir
menimpaku. Maka aku
bertanya; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di
zaman Jahiliyah dan keburukan,
kemudian Allah mendatangkan
kebaikan ini. Apakah setelah ini
ada keburukan? Beliau
bersabda: ‘Ada’. Aku bertanya: Apakah setelah
keburukan itu akan datang
kebaikan? Beliau bersabda: Ya,
akan tetapi didalamnya ada
dakhan. Aku bertanya: Apakah dakhan itu? Beliau menjawab: Suatu kaum yang mengikuti
selain sunnahku dan mengambil
petunjuk dengan selain
petunjukku. Jika engkau
menemui mereka maka
ingkarilah. Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan itu
adakeburukan? Beliau bersabda:Ya, da’i – da’i di atas pintu-pintu
Jahannam. Barangsiapa yang mengijabahinya, maka akan
dilemparkan ke dalamnya. Aku
bertanya: Wahai Rasulullah,
berikan ciri-ciri mereka
kepadaku. Beliau bersabda:
Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan
bahasa kita. Aku bertanya: Apa
yang engkau perintahkan
kepadaku jika aku
menemuinya? Beliau bersabda:
Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya.
Aku bertanya: Bagaimana jika
tidak ada jama’ah maupun
imamnya ? Beliau bersabda:
Hindarilah semua firqah itu,
walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut
menjemputmu sedangkan
engkau dalam keadaan seperti
itu”.[3] Syaikh Abdul Aziz Ibn Baz
Rahimahullah berkata[4]: ﻞﻴﻠﺠﻟﺍ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻬﻓ ﻥﺃ ﻰﻟﺇ ﻢﻠﺴﻤﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ﻙﺪﺷﺮﻳ ﻡﻮﻴﻟﺍ ﺓﺎﻋﺪﻟﺍ ﺀﻻﺆﻫ ، ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻞﻃﺎﺒﻟﺍ ﻦﻣ ﻉﺍﻮﻧﺃ ﻰﻟﺇ ﻥﻮﻋﺪﻳ ﺔﻴﻣﻮﻘﻟﺎﻛ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ، ﺔﻴﻛﺍﺮﺘﺷﻻﺍﻭ ﺔﻴﻟﺎﻤﺳﺃﺮﻟﺍﻭ ﺔﻤﺷﺎﻐﻟﺍ ، ﻰﻟﺇﻭ ﺔﻋﻼﺨﻟﺍ ﺔﻳﺮﺤﻟﺍﻭ ﺔﻘﻠﻄﻤﻟﺍ ﻉﺍﻮﻧﺃﻭ ﺩﺎﺴﻔﻟﺍ ﺏﺍﻮﺑﺃ ﻰﻠﻋ ﺓﺎﻋﺩ ﻢﻬﻠﻛ ﻢﻨﻬﺟ ، ﻢﻟ ﻡﺃ ﺍﻮﻤﻠﻋ ﺀﺍﻮﺳ ﺍﻮﻤﻠﻌﻳ ، ﻢﻬﻠﻃﺎﺑ ﻰﻟﺇ ﻢﻬﺑﺎﺟﺃ ﻦﻣ ﻢﻨﻬﺟ ﻲﻓ ﻩﻮﻓﺬﻗ . ﻥﺃ ﻚﺷ ﻻﻭ ﻡﻼﻋﺃ ﻦﻣ ﻞﻴﻠﺠﻟﺍ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺓﻮﺒﻨﻟﺍ ، ﺔﻟﺎﺳﺭ ﺔﺤﺻ ﻞﺋﻻﺩﻭ ﺚﻴﺣ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﺪﻤﺤﻣ ﻊﻗﻮﻓ ﻪﻋﻮﻗﻭ ﻞﺒﻗ ﻊﻗﺍﻮﻟﺎﺑ ﺮﺒﺧﺃ ﺮﺒﺧﺃ ﺎﻤﻛ . ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﺮﺋﺎﺴﻟﻭ ﺎﻨﻟ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﺄﺴﻨﻓ ﻦﺘﻔﻟﺍ ﺕّﻼﻀﻣ ﻦﻣ ﺔﻴﻓﺎﻌﻟﺍ ، ﺓﻻﻭ ﺢﻠﺼﻳ ﻥﺃ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻪﻟﺄﺴﻧﻭ ﻰﺘﺣ ﻢﻫﺀﺎﻤﻋﺯﻭ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﺮﻣﺃ ﻪﻨﻳﺩ ﺍﻭﺮﺼﻨﻳ ، ﺎﻣ ﺍﻮﺑﺭﺎﺤﻳﻭ ﻪﻔﻟﺎﺧ . ﺭﺩﺎﻘﻟﺍﻭ ﻚﻟﺫ ﻲﻟﻭ ﻪﻧﺇ ﻪﻴﻠﻋ ). ﺝ ﺯﺎﺑ ﻦﺑ ﻯﻭﺎﺘﻓ /1 ﺹ ( 296 Perlunya Mengenali
Keburukan Syaikh Salim bin ‘Ied Al- Hilali Hafidzahullahberkata [5]: Perlu diketahui bahwa Manhaj Rabbani yang abadi
yang tertuang dalam uslub
Qur’ani yang diturunkan ke
hati Penutup Para Nabi
tersebut tidak hanya
mengajarkan yang haq untuk mengikuti jejak orang-orang
beriman (sabilul Mu’minin ). Akan tetapi juga membuka
kedok kebathilan dan
menyingkap kekejiannya supaya
jelas jalannya orang-orang
yang suka berbuat dosa
(sabilul Mujrimin). Allah berfirman. } ِﺕﺎَﻳﻵﺍ ُﻞِّﺼَﻔُﻧ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ َﻦﻴِﻣِﺮْﺠُﻤْﻟﺍ ُﻞﻴِﺒَﺳ َﻦﻴِﺒَﺘْﺴَﺘِﻟَﻭ { ] ﻡﺎﻌﻧﻷﺍ [55: “Dan demikianlah, kami jelaskan ayat-ayat,
supaya jelas jalannya
orang-orang yang suka
berbuat dosa“. (Al-An’am : 55) Yang demikian itu karena
istibanah (kejelasan) jalannya
orang-orang yang suka
berbuat dosa (sabilul Mujrimin)
secara langsung berakibat pada
jelasnya pula sabilul mu’minin. Begitu pula sebaliknya. Oleh
karena itu kejelasan sabilul
Mujrimin merupakan salah satu
sasaran dari beberapa sasaran
penjelasan ayat-ayat Rabbani.
Dengan demikian menyingkap rahasia kekufuran dan kekejian
serta problematika umat
lainnya adalah suatu kebutuhan
yang sangat mendesak untuk
menjelaskan keimanan,
kebaikan dan kemaslahatan. Seorang penyair masa
abbasiyyah Abu Faras al-
Hamdani berkata: ِﻪﻴّﻗَﻮَﺘِﻟ ْﻦِﻜَﻟ ِّﺮّﺸﻠِﻟ ﻻ َّﺮّﺸﻟﺍ ُﺖْﻓَﺮَﻋ ِﺱﺎﻨﻟﺍ َﻦﻣ َّﺮّﺸﻟﺍ ِﻑِﺮْﻌَﻳ ْﻢَﻟ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪﻴﻓ ْﻊﻘﻳ “Aku kenali keburukan tidak
untuk berbuat buruk, akan
tetapi untuk menghindarinya.
Barangsiapa yang tidak
mengenali keburukan dari
manusia, maka akan terjerumus ke dalamnya”. Hakikat inilah yang dimengerti
oleh generasi pertama umat ini
-Hudzaifah Ibnul Yaman
Radhiallahu ‘Anhu. Maka ia
berkata : “Manusia bertanya
kepada Rasulullah tentang kebaikan, sedangkan aku
bertanya tentang keburukan,
karena khawatir akan terjebak
di dalamnya”. Kondisi yang penuh dengan
problematika ini tidak terjadi
begitu saja, melainkan
akumulasi dari banyak faktor. Faktor Eksternal 1. Gazwul ‘Askari wal-Fikri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda. ُﻢَﻣُﻷﺍ ُﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﻰَﻋﺍَﺪَﺗ ْﻥَﺍ ُﻚِﺷْﻮُﻳ ﺎَﻬِﺘَﻌْﺼَﻗ ﻰَﻟِﺇ ُﺔَﻠَﻛَﻷْﺍ ﻰَﻋﺍَﺪَﺗ َﺎﻤَﻛ , ٌُﻞِﺋﺎَﻗ َﻝﺎَﻘَﻓ : ُﻦْﺤَﻧ ٍﺔَﻠِﻗ ْﻦِﻣ َﻭَﺃ ٌﺮْﻴِﺜَﻛ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ْﻞَﺑ ؟ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ , ِﻞْﻴَّﺴﻟﺍ ِﺀﺎَﺜُﻐَﻛ ٌﺀﺎَﺜُﻏ ْﻢُﻜَّﻨِﻜَﻟَﻭ , ْﻢُﻛِﻭُﺪَﻋ ِﺭْﻭُﺪُﺻ ْﻦِﻣ ُﻪﻠﻟﺍ َّﻦَﻋِﺰْﻨَﻴَﺳَﻭ ﻲِﻓ ُﻪﻠﻟﺍ َّﻦَﻓِﺬْﻘَﻴَﻟَﻭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ َﺔَﺑﺎَﻬَﻤْﻟﺍ َﻦْﻫَﻮﻟْﺍ ُﻢُﻜِﺑْﻮُﻠُﻗ . ٌﻞِﺋَﺎﻗ َﻝﺎَﻗ : َﺎﻳ َﻝﺎَﻗ ؟ُﻦْﻫَﻮْﻟﺍ ﺎَﻣَﻭ ِﻪﻠﻟﺍ َﻝْﻮُﺳَﺭ ِﺕْﻮَﻤْﻟﺍ ُﺔَﻴِﻫﺍَﺮَﻛَﻭ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ُّﺐُﺣ . “Nyaris orang-orang kafir
mengeroyok kalian seperti
orang-orang yang makan
berebut makanan yang ada
dalam nampan. Berkata
seseorang: Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?
Beliau bersabda: Bahkan kalian
pada waktu itu banyak sekali,
akan tetapi kamu seperti buih
di atas air bah. Dan Allah akan
mencabut rasa takut musuh- musuh kalian terhadap kalian
serta menjangkitkan di dalam
hatimu penyakit wahn.
Seseorang bertanya: Wahai
Rasulullah, apakah wahn itu?
Beliau bersabda: Mencintai dunia dan takut mati”. (Riwayat Abu
Dawud no. 4297. Ahmad V/278.
Abu Na’im dalam Al-Hailah). Invasi militer: Mereka
menyerang kaum muslimin
dengan kekuatan persenjataan
canggih, teknologi tinggi dan
tentara yang terlatih.
Sebagaimana dalam perang dunia, dan juga seperti yang
kita saksikan di Iraq,
Afghanistan, Palestina, Kasmir,
Bosnia dan Checnya. Invasi pemikiran: mereka
berusaha untuk menguasai
pemikiran umat islam, lalu
menjadikannya sebagai
pengikut setia terhadap setiap
pemikiran, idealisme, way of life, metode pendidikan,
kebudayaan, bahasa, etika,
serta norma-norma kehidupan
mereka[6]. Garis besar langkah kerja meraka adalah; (1)
Merusak Islam dari segi aqidah,
ibadah, norma dan akhlak; (2)
Memecah dan memilah kaum
Muslimin di muka bumi dengan
sukuisme dan nasionalisme sempit; (3) Memperburuk citra
Islam; (4) Memperdayakan
bangsa Muslim dengan
menggambarkan bahwa segala
kemajuan kebudayaan dan
peradaban dicapai dengan memisahkan bahkan
menghancurkan Islam dari
masyarakat[7]. Berkaitan dengan nasionalisme
dan kesukuan seperti misalnya
pan arabisme maka Syaikh Ibn Baz
Rahimahullah berkata[8]: ﺔﻴﻣﻮﻘﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺓﻮﻋﺪﻟﺍ ﻥﺇ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ – ﺓﺀﺎﺳﺇ ﺎﻬﻧﺃ ﺎﻤﻛ ﻲﻓ ﻪﻟ ﺔﺑﺭﺎﺤﻣﻭ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻰﻟﺇ ﻩﺩﻼﺑ – ﺓﺀﺎﺳﺇ ﺎﻀﻳﺃ ﻲﻬﻓ ﻢﻬﺴﻔﻧﺃ ﺏﺮﻌﻟﺍ ﻰﻟﺇ ،ﺔﻤﻴﻈﻋ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﺔﻳﺎﻨﺟﻭ . ﺎﻬﻧﻮﻜﻟ ﻱﺬﻟﺍ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻦﻋ ﻢﻬﻠﺼﻔﺗ ﺮﺒﻛﻷﺍ ﻢﻫﺪﺠﻣ ﻮﻫ ، ﻢﻬﻓﺮﺷﻭ ﻢﻫﺰﻋ ﺭﺪﺼﻣﻭ ﻢﻈﻋﻷﺍ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻢﻬﺗﺩﺎﻴﺳﻭ ، ﻞﻗﺎﻋ ﻲﺑﺮﻋ ﻰﺿﺮﻳ ﻒﻴﻜﻓ ﻩﺬﻫﻭ ﺎﻬﻧﺄﺷ ﺍﺬﻫ ﺓﻮﻋﺪﺑ ﺎﻬﺘﻳﺎﻏ !؟: ﻦﺴﺣﺃ ﺪﻘﻟﻭ ﺮﻴﻬﺸﻟﺍ ﻲﻣﻼﺳﻹﺍ ﺐﺗﺎﻜﻟﺍ : ﻲﻓ ﻱﻭﺪﻨﻟﺍ ﻦﺴﺤﻟﺍ ﻮﺑﺃ ﺓﺭﻮﻬﺸﻤﻟﺍ ﻪﺘﻟﺎﺳﺭ : ) ﺔﺤﻳﺮﺻ ﻲﻨﻣ ﺎﻫﻮﻌﻤﺳﺍ : ﺎﻬﻳﺃ ﺏﺮﻌﻟﺍ ( ﻲﻓ ﻝﻮﻘﻳ ﺚﻴﺣ ﺔﺤﻔﺻ 27 ﻭ 28 ﻪﺼﻧ ﺎﻣ : ) ﻥﺰﺤﻤﻟﺍ ﻒﺳﺆﻤﻟﺍ ﻦﻤﻓ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﻡﻮﻘﻳ ﻥﺃ ﻞﺠﺨﻤﻟﺍ ﻲﺑﺮﻌﻟﺍ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻲﻓ ﺖﻗﻮﻟﺍ ، ﺔﻴﻣﻮﻘﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻥﻮﻋﺪﻳ ﻝﺎﺟﺭ ﻦﻣ ﺓﺩﺮﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﺔﻟﺎﺳﺮﻟﺍﻭ ﺓﺪﻴﻘﻌﻟﺍ ، ﻰﻟﺇﻭ ﻲﺒﻧ ﻢﻈﻋﺃ ﻦﻋ ﺔﻠﺼﻟﺍ ﻊﻄﻗ ﻥﺎﻤﻳﻹﺍ ﺦﻳﺭﺎﺗ ﻪﻓﺮﻋ ، ﻦﻋﻭ ﻲﻓ ﺕﺮﻬﻇ ﺔﻴﺼﺨﺷ ﻯﻮﻗﺃ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ، ﺔﻄﺑﺍﺭ ﻦﺘﻣﺃ ﻦﻋﻭ ﻢﻣﻷﺍ ﻦﻴﺑ ﻊﻤﺠﺗ ﺔﻴﺣﻭﺭ ﺕﺎﺘﺷﻷﺍﻭ ﺩﺍﺮﻓﻷﺍﻭ ، ﺎﻬﻧﺇﻊﻴﻤﺟ ﺰﺒﺗ ﺔﻴﻣﻮﻗ ﺔﻤﻳﺮﺟ ﺔﻴﻣﻮﻘﻟﺍ ﻢﺋﺍﺮﺠﻟﺍ ، ﻲﺘﻟﺍ ﺔﻣﻷﺍ ﻩﺬﻫ ﺦﻳﺭﺎﺗ ﺎﻬﻠﺠﺳ ، ﺐﻳﺮﺨﺗﻭ ﻡﺪﻫ ﺔﻛﺮﺣ ﺎﻬﻧﺇﻭ ، ﺕﺎﻛﺮﺤﻟﺍ ﻊﻴﻤﺟ ﻕﻮﻔﺗ ﻲﻓ ﺔﻓﻭﺮﻌﻤﻟﺍ ﺔﻣﺍﺪﻬﻟﺍ ﺦﻳﺭﺎﺘﻟﺍ ، ﺓﻮﻄﺧ ﺎﻬﻧﺇﻭ ﺔﻣﻮﺌﺸﻣ ﺔﻤﺳﺎﺣ ، ﻞﻴﺒﺳ ﻲﻓ ﺭﺎﺤﺘﻧﻻﺍﻭ ﻲﻣﻮﻘﻟﺍ ﺭﺎﻣﺪﻟﺍ ﻲﻋﺎﻤﺘﺟﻻﺍ ( ﻰﻬﺘﻧﺍ . ﻞﻣﺄﺘﻓ : ﺔﻤﻠﻛ ﺉﺭﺎﻘﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ﻲﺑﺮﻌﻟﺍ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﺍﺬﻫ ) ﺮﻴﺒﻜﻟﺍ ﻲﻨﺴﺤﻟﺍ ( ﺪﻗ ﻱﺬﻟﺍ ﻑﺮﻋﻭ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻝﺍﻮﺣﺃ ﺮﺒﺳ ﻰﻟﺇ ﺓﻮﻋﺪﻟﺍ ﺞﺋﺎﺘﻧ ﺎﻫﺮﻴﺼﻣ ﺀﻮﺳﻭ ﺕﺎﻴﻣﻮﻘﻟﺍ ، ﻊﻗﻭ ﺎﻣ ﻢﻴﻠﺴﻟﺍ ﻚﻠﻘﻌﺑ ﻙﺭﺪﺗ ﻥﻮﻤﻠﺴﻤﻟﺍﻭ ﺏﺮﻌﻟﺍ ﻪﻴﻓ ﻡﻮﻴﻟﺍ ، ﻯﺮﺒﻛ ﺔﻨﺘﻓ ﻦﻣ ﻰﻤﻈﻋ ﺔﺒﻴﺼﻣﻭ ، ﻩﺬﻬﺑ ﺔﻣﻮﺌﺸﻤﻟﺍ ﺓﻮﻋﺪﻟﺍ ، ﻰﻗﻭﺎﻫﺮﺷ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ، ﻊﻴﻤﺟﻭ ﺏﺮﻌﻟﺍ ﻖﻓﻭﻭ ﺎﻣ ﻰﻟﺇ ﻉﻮﺟﺮﻠﻟ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﻢﻬﻓﻼﺳﺃ ﻪﻴﻠﻋ ﻥﺎﻛ ﻥﻮﻳﺪﻬﻤﻟﺍ ، ﻊﻴﻤﺳ ﻪﻧﺇ ﺐﻴﺠﻣ . Yang terkait dengan ghazwul
fikri ini antara lain adalah
Zionisme, Orientalis dan
Missionarisme. Ketiga hal in
sebenarnya berbeda dan belum
tentu saling terkait satu sama lain. Zionisme[9] merupakan gerakan politik dari sebuah
etnis Yahudi ekstrim, yang
bertujuan mendirikan negara
bagi bangsa Yahudi di Palestina,
sebagi batu loncatan untuk
meraih apa yang mereka cita- citakan, yaitu menguasai dunia
dan menciptakan pemerintahan
Yahudi Raya. Pencetus gerakan
ini adalah Theodore Hertzel,
seorang wartawan Austria
keturunan Yahudi. Orientalisme adalah kajian yang dilakukan oleh orang-
orang Barat terhadap negara-
negara timur (khususnya Islam)
mengenai budaya, sejarah,
agama, sosial, ekonomi, politik
dan segala hal yang terkait dengannya[10]. Gerakan ini muncul sejak keberhasilan
pasukan Islam menguasai dunia
barat, ketika saat itu barat
masih tenggelam dalam jaman
kegelapan. Mereka ingin
mempelajari sebab-sebab kemenangan Islam, seluk beluk
Islam dan permasalahan yang
ada didalamnya. Motivasi
mereka adalah motivasi
imperialisme, menjauhkan umat
dari Islam, memecah belah umat Islam membangkitkan
Nasionalisme dan etnisme. Missionarisme/Kristenisasi secara bahasa adalah upaya
untuk mengkristenkan orang
lain dan menyebarkan ajaran
kristen keberbagai negara.
Namun tujuan mereka
sebenarnya bukan cuma menjadikan orang masuk agama
kristen, tapi malah yang utama
adalah mengeluarkan orang
Islam dari keislamannya.[11] 2. Sekulerisme Pemisahan dengan sangat
dikotomis antara ilmu-ilmu
agama dan ilmu-ilmu non-agama
sebagai bagian dari upaya
untuk menghilangkan peran
agama dalam masyarakat dan memunculkan keraguan akan
kebenaran agama. Sekulerisme berdampak cukup
serius kepada umat Islam, selain
hilangnya kepahaman akan
syumuliataul Islam juga
menjadikan agama hanya
sebatas ritual-ritual semata. Agama yang merupakan sumber
terbesar dari energi serta
aspirasi dan merupakan
pemandu menuju kehidupan
yang bermakna di atas bumi ini
menjadi begitu berubah. Agama hanyalah urusan akhirat. Dan
yang menyebar justru
kemudian hal-hal yang
menyangkut dengan mistik,
takhayul, dll. Syaikh Shalih ibn Fauzan al-Fauzan Hafidzahullah menilai
bahwa pengusung sekularisme
ini lebih buruk dari kaum
munafiqun[12] 3. Kapitalisme,
materialisme, modernisasi
dan globalisasi Hal-hal diatas muncul dan
menjadi masalah besar bagi
umat islam sebagai salah satu
produk ghazwul fikri dan ambisi
menciptakan tata dunia baru
(kolonialisme model baru). Berawal dari temuan metode
ilmiah dan pengembangan iptek
yang bersumberkan pada
paradigma material kemudian
berlanjut dengan kapitalisme,
yang merasuki sistem pembangunan dan ekonomi
umat islam. Hal ini tidak
menyebabkan kecuali semakin
terpuruknya umat islam secara
ekonomi dan politik. 4. Ancaman berupa sanksi
ekonomi, perdagangan
maupun politik (hubungan
luar negari). Hal ini lebih mengerikan lagi.
Sudah mengarah kepada
menimbulkan rasa ketakutan
yang berlebihan kepada pihak
barat, khususnya Amerika
dengan PBB nya. Sehingga banyak menghalangi tindakan
ataupun sikap umat islam
menanggapi sebuah
permasalahan maupun isu.
Karena apabila macam-macam
saja dengan Amerika dan sekutunya, alamat negara tidak
akan tentram dalam waktu
yang lama. Jadi, secara
psikologis bangsa-bangsa Muslim
masih bisa dibilang terjajah.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: «ًﺍﺮْﺒِﺷ ْﻢُﻜَﻠْﺒَﻗ َﻥَﺎﻛ ْﻦَﻣ َﻦَﻨُﺳ َّﻦَﻌِﺒَّﺘَﺘَﻟ ٍﻉﺍَﺭِﺬِﺑ ًﺎﻋﺍَﺭِﺫﻭ ٍﺮْﺒِﺸِﺑ , ْﻮَﻟ ﻰَّﺘَﺣ ُﻩْﻮُﻤُﺘْﻜَﻠَﺴَﻟ ٍّﺐَﺿ َﺮْﺤُﺟ ﺍْﻮُﻜَﻠَﺳ . ﺎَﻨْﻠُﻗ : ِﻪﻠﻟﺍ َﻝْﻮُﺳَﺭﺎَﻳ , َﺩْﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ﻯَﺭﺎَﺼَّﻨﻟﺍَﻭ ؟ َﻝﺎَﻗ : ْﻦَﻤَﻓ . ؟ «
ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ “Sungguh kalian akan
mengikuti sunnah (cara/
metode) orang-orang sebelum
kamu, sejengkal-demi sejengkal,
sehasta demi sehasta, hingga
andaikata mereka menelusuri lubang ‘Dlobb’ (binatang
khusus padang sahara, sejenis
biawak-red), niscaya kalian
akan menelusurinya pula”. [Kami berkata: "Wahai Rasulullah!
(mereka itu) orang-orang
Yahudi dan Nashrani?". Beliau
bersabda: "Siapa lagi?". (H.R.al-
Bukhary Dari Abu Sa'id (al-
Khudry)) Faktor Internal 1. Runtuhnya Khilafah Keruntuhan daulah islamiyah
melalui pembubaran khalifah
oleh Mustapa Kamal tanggal 3
Maret 1924, kemudian diikuti
oleh pemisahan agama dan
negara dan model-model sekuler lainnya yang telah
merusakkan dan mencabik-
cabik umat islam. Dengan begitu dia telah
mencerai beraikan panji-panji
islam yang menjadi tempat
bersatu kaum muslimin sejak
empat belas abad yang lalu. Kini
merekapun berpecah belah dan menyebar pada jalan yang
berbeda-beda laksana domba di
malam hujan. Lalu akhirnya
kawanan serigala menerkam
kelompok yang tercerai berai
itu. Sebenarnya kehancuran ini
bukan semata-mata karena
faktor luar, tapi karena
memang telah terbangun
kebobrokan yang besar disana
sehingga memang menjerumuskannya kepada
kehancuran, yaitu (1)
Pergolakan politik, fanatisme
kesukuan, perebutan
kekuasanan dan ambisi
terhadap kedudukan. (2) Pertentangan agama dan
mazhab. (3) Tenggelam dalam
aneka bentuk kemewahan dan
kenikmatan. (4) Terjadinya
transformasi kekuasaan kepada
bangsa non arab yang belum mengeyam islam dengan
penghayatan yang benar. (5)
Mengabaikan ilmu-ilmu terapan,
ilmu kauniyah. (6) Banyak
penguasa yang lengah oleh
kekuasaannya, tertipu oleh kekuatannya dan tidak
memperhatikan perkembangan
sosial. (7) Tertipu oleh tipu
daya musuh-musuhnya, kagum
dan taklid terhadap apa yang
mereka perbuat. 2. Perpecahan umat
kedalam nasionalisme Dijadikannya negara Muslim
menjadi banyak dan kecil-kecil
(50an negara) menjadikan umat
islam selalu dalam keadaan
berpecah belah. Sampai saat ini semua peranan
bangsa arab dan islam hanya
berada di pinggiran. Hampir
tidak diperhitungkan dalam
menghadapi percaturan
tatanan dunia baru. Perpecahan bangsa arab dan
islam, tidak adanya proyek
arab atau islam yang berskala
internasional, menjadikan semua
proyek arab dan islam hanya
bersifat lokal dan sektarian. permasalahan palestina, selalu
tunduk pada kebijaksanaan
politik nasional dan
kepentingannya sehingga tidak
memiliki dimensi arab, apalagi
dimensi islam 3. Fanatisme Mazhab dan
perpecahan umat ke dalam
berbagai firqah, thariqah
dan hizb Dalam satu negara pun umat
islam terpecah-belah dalam
banyak kelompok. Hal itu terjadi
dalam keyakinan, ibadah dan
dakwah. Faham hizbiyah
(kelompok) telah mengalir di dalam darah sebagian besar
kelompok aktifis da'wah ilallah,
dimana seolah-olah tidak ada
kelompok lain kecuali
kelompoknya, dan menafikan
kelompok lain di sekitarnya. Persoalan ini terus
berkembang, sampai ada yang
menda'wahkan bahwa
merekalahJama'ah Muslimin/ Jama'ah 'Umm (Jama'ah
Induk) dan pendirinya adalah imam bagi seluruh kaum
muslimin, serta mewajibkan
berba'iat kepadanya. Selain itu
mereka mengkafirkan
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamadul
a'dzam (sebagian besar) muslimin, dan mewajibkan
kelompok lain untuk bergabung
dengan mereka
Kebanyakan mereka lupa,
bahwa mereka bekerja untuk
mengembalikan kejayaan Jama'atul Muslimin bukan Jama'ah minal muslimin. Syaikh Salim al-Hilali Hafidzahullah menegaskan:
Ketahuilah wahai kaum muslimin,
bahwa yang disebut Jama'ah
Muslimin adalah yang tergabung
didalamnya seluruh kaum
muslimin yang mempunyai imam yang melaksanakan hukum-
hukum Allah. Adapun jama'ah
yang bekerja untuk
mengembalikan daulah khilafah,
mereka adalah jama'ah minal
muslimin yang wajib saling tolong menolong dalam
urusannya dan menghilangkan
perselisihan yang ada diantara
individu supaya ada
kesepakatan di bawah kalimat
yang lurus dalam naungan kalimat tauhid. Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam Fathul Bari
XII/37 menukil perkataan Imam
Thabari Rahimahullah yang
menyatakan : "Berkata kaum
(yakni para ulama), bahwa
Jama'ah adalah Sawadul A'dzam. Kemudian diceritakan dari Ibnu
Sirin dari Abi Mas'ud, bahwa
beliau mewasiatkan kepada
orang yang bertanya
kepadanya ketika 'Utsman
dibunuh, untuk berpegang teguh pada Jama'ah, karena
Allah tidak akan mengumpulkan
umat Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam dalam
kesesatan. Dan dalam hadits
dinyatakan bahwa ketika manusia tidak mempunyai imam,
dan manusia berpecah belah
menjadi kelompok-kelompok
maka janganlah mengikuti salah
satu firqah. Hindarilah semua
firqah itu jika kalian mampu untuk menghindari terjatuh ke
dalam keburukan". Dinyatakan dalam hadits
Hudzaifah tersebut supaya
menjauhi semua firqah jika
kaum muslimin tidak mempunyai
jama'ah dan tidak pula imam
pada hari terjadi keburukan dan fitnah. Semua firqah
tersebut pada dasarnya akan
menjerumuskan ke dalam
kesesatan, karena mereka
berkumpul di atas perkataan/
teori mungkar (mungkari minal qaul) atau perbuatan mungkar,
atau hawa nafsu. Baik yang
mendakwahkan mashalih
(kepentingan) atau
mathami' (ketamakan) dan
mathamih (ambisi-ambisi). Atau yang berkumpul di atas asas
pemikiran kafir, seperti;
sosialisme, komunisme,
kapitalisme, dan demokrasi.
Atau yang berkumpul di atas
asas kedaerahan, kesukuan, keturunan, kemadzhaban, atau
yang lainnya. Sebab mereka
semua itu akan menjerumuskan
ke dalam neraka Jahannam,
dikarenakan membawa misi
selain islam atau islam yang sudah dirubah ...! 5. Pendidikan dan Tingkat
Intelektualitas Yang
rendah Keterpurukan ekonomi biasanya
memang dibarengi dengan
kurangnya intelektual. Tulisan
ilmiah dari negara-negara
Muslim tidak sampai mencapai
0.3% dari seluruh karya ilmiah dunia. Bahkan jika digabungkan
pun jumlahnya juga tidak
mencapai 0.5%. dari seluruh
dunia yang menghasilkan
352.000 karya ilmiah, negara-
negara Muslim hanya 3.300, sedangkan Israel 6.100 buah. [13] Yang sangat terkait dengan itu
adalah pendidikan. Tingkat
pendidikan dunia islam masih
sangat memprihatinkan. Sistem
pendidikan di negara Muslim
selama ini adalah sistem yang mengadopsi barat yang penuh
dengan sekulerisme dan
menimbulkan keraguan pada
umat islam tentang ajaran
agamanya. Di sekolah justru
para pemuda islam diasingkan dengan ajaran islam. Kepala
mereka diisi dengan pemikiran-
pemikiran barat. Pemuda islam
tidak diajarkan bagaimana
sejarah masa lampau dan
kejayaan agamanya. Malah diberikan keraguan terhadap
kesempurnaan islam melalui
kebohongan-kebohongan dan
membelokan sejarah. Bangsa
barat medirikan institut-institut
kebudayaan mereka. Hal ini bertujuan melepaskan pemuda
muslim dari warisan budaya
islam dan mengagungkan apa
saja yang berbau barat.
Meremehkan agama dan minder
dengan identitas keislamannya. Mereka yakin bahwa semua
yang datang dari barat adalah
sesuatu yang baik dan ideal[14]. Lebih prihatin lagi jika
mendengar hasil survey atau
laporan bahwa narkoba,
pergaulan bebas, prostitusi,
ataupun aborsi justru lebih
banyak terjadi melalui lembaga pendidikan, tidak luput pula
lembaga yang berlabel islam. 6. Kebodohan terhadap
Ajaran Islam Dampak lain dari keberhasilan
sekulerisasi dan keminderan
dengan identitas islam adalah
merosotnya pemahaman muslim
terhadap konsep islam sendiri.
Kesempurnaan (syamil mutakammil) islam tidak dikenal
lagi. Sehingga terjadi kerancuan
dan kekaburan makna dan
persepsi terhadap ajaran islam.
Tentang jihad seolah-olah
diartikan sebagai peperangan, atau diidentikkan dengan
terorisme. Begitu juga dengan
konsep dakwah yang seolah
berarti hanya ceramah kesana
kemari tanpa aksi. Selain itu
dakwah seolah kewajiban ustadz, kyai dan mubaligh saja.
Begitu pula kesalahan persepsi
tentang penghargaan terhadap
kaum wanita, tentang
kenegaraan, tentang ilmu
pengetahuan juga tentang muamalah seperti jual beli dan
riba, hukum waris. 7. Lunturnya identitas
islam. Integritas kultur islam dan
kesatuan way of life islam
terpecah-pecah di dalam diri
mereka, di dalam pemikiran dan
aksi mereka, di dalam rumah
dan keluarga mereka. Jauhnya umat islam dari kehidupan islami
menyebabkan ajaran-ajaran
islam menjadi sesuatu yang
aneh justru bagi kaum Muslimin
sendiri. Mereka merasa malu
untuk menampakkan syiar islam, atau ibadah islam di
depan publik atau di tempat
umum seperti kendaraan. Solusi Yang Harus
Dilakukan Istiqamah dan sabar Secara singkat Solusi yang
ditawarkan adalah yang mampu
menjamin shalah dan ishlah;
yang fardhu ‘ain dan fardhu
kifayah; yaitu keselamatan
pribadi dan perbaikan social, bangsa dan negara. Seorang pribadi muslim akan
bisa menjadi shalih dan selamat
meskipun masyarakat dan
Negara carut marut, mana kala
ia beriman dengan benar,
beribadah dengan benar dan melakoni kehidupan dengan
akhlak mulia, serta menghindari
segala fitnah. Itulah yang
disebut “alladzina yashluhun
idza fasada an-Naas“. Oleh
karena itu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengarahkan:
“Jauhilah semua firqah itu,
walaupun dengan menggigit
pokok pohon hingga ajal
menjemputmu sedangkan
engkau dalam keadaan seperti itu”. Sementara masyarakat, bangsa
dan Negara yang shalih
memerlukan upaya ishlah dari
para ulama dan umara` yang
shalih, melalui jalan dakwah,
pendidikan, pembangunan dan penegakan hukum secara adil.
Itulah yang disebut “Alladzina
yushlihuna maa afsada an-
naas.” Syaikh Abdul Aziz ibn Baz Rahimahullah ditanya tentang
hadirts ghuraba`, maka beliau
menjawab: ﻩﺍﻭﺭ ﺢﻴﺤﺻ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﺑﺃ ﻦﻋ ﻪﺤﻴﺤﺻ ﻲﻓ ﻢﻠﺴﻣ ﻦﻋ ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺓﺮﻳﺮﻫ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻞﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻝﺎﻗ ﻪﻧﺃ : ﺎﺒﻳﺮﻏ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﺃﺪﺑ ﺃﺪﺑ ﺎﻤﻛ ﺎﺒﻳﺮﻏ ﺩﻮﻌﻴﺳﻭ ﻰﺑﻮﻄﻓ [15] ﻮﻫﻭ ﺀﺎﺑﺮﻐﻠﻟ ﻝﻮﺳﺭ ﻦﻋ ﺖﺑﺎﺛ ﺢﻴﺤﺻ ﺚﻳﺪﺣ ﻡﻼﺴﻟﺍﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ . ﺔﻤﺋﺃ ﻦﻣ ﺔﻋﺎﻤﺟ ﺩﺍﺯ ﻯﺮﺧﺃ ﺔﻳﺍﻭﺭ ﻲﻓ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ : ﻦﻣ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ ﻞﻴﻗ ؟ﺀﺎﺑﺮﻐﻟﺍ ﺍَﺫِﺇ َﻥْﻮُﺤُﻠْﺼَﻳ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻝﺎﻗ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﺪَﺴَﻓ ﺮﺧﺁ ﻆﻔﻟ ﻲﻓﻭ : ﻦﻳﺬﻟﺍ ْﻦِﻣ ُﺱﺎّﻨﻟﺍ َﺪَﺴْﻓَﺃ ﺎَﻣ َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻳ ْﻲِﺘَّﻨُﺳ ﺮﺧﺁ ﻆﻔﻟ ﻲﻓﻭ : ﻉﺍﺰﻨﻟﺍ ﻢﻫ ﻞﺋﺎﺒﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﺮﺧﺁ ﻆﻔﻟ ﻲﻓﻭ : ٌﺱَﺎﻧُﺃ ﻢﻫ ٍﺀْﻮُﺳ ٍﺱَﺎﻧُﺃ ْﻲِﻓ ٌﻞْﻴِﻠَﻗ َﻥْﻮُﺤِﻟﺎَﺻ ٍﺮْﻴِﺜَﻛ ﻢﻫ ﺀﺎﺑﺮﻐﻟﺍ ﻥﺃ ﺩﻮﺼﻘﻤﻟﺎﻓ ﺔﻣﺎﻘﺘﺳﻻﺍ ﻞﻫﺃ ، ﻥﺃﻭ ﺀﺎﺑﺮﻐﻠﻟ ﺓﺩﺎﻌﺴﻟﺍﻭ ﺔﻨﺠﻟﺍ ﺩﺎﺴﻓ ﺪﻨﻋ ﻥﻮﺤﻠﺼﻳ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻝﺍﻮﺣﻷﺍ ﺕﺮﻴﻐﺗ ﺍﺫﺇ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻞﻗﻭ ﺭﻮﻣﻷﺍ ﺖﺴﺒﺘﻟﺍﻭ ﻖﺤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻢﻫ ﺍﻮﺘﺒﺛ ﺮﻴﺨﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻳﺩ ﻰﻠﻋ ﺍﻮﻣﺎﻘﺘﺳﺍﻭ ﻪﻟ ﺍﻮﺼﻠﺧﺃﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﺍﻭﺪﺣﻭﻭ ﻰﻠﻋ ﺍﻮﻣﺎﻘﺘﺳﺍﻭ ﺓﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﻡﺎﻴﺼﻟﺍﻭ ﺓﺎﻛﺰﻟﺍﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﺭﻮﻣﺃ ﺮﺋﺎﺳﻭ ﺞﺤﻟﺍﻭ ﻦﻳﺪﻟﺍ ، ﺀﺎﺑﺮﻐﻟﺍ ﻢﻫ ﺀﻻﺆﻫ ، ﻢﻬﻴﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﺎﻗ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻢﻫﻭ ﻢﻬﻫﺎﺒﺷﺃ ﻲﻓﻭ : “ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻨُّﺑَﺭ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ َّﻢُﺛ ُﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻝَّﺰَﻨَﺘَﺗ ﺍﻮُﻣﺎَﻘَﺘْﺳﺍ ﻻَﻭ ﺍﻮُﻓﺎَﺨَﺗ ﻻَﺃ ُﺔَﻜِﺋﻼَﻤْﻟﺍ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺎِﺑ ﺍﻭُﺮِﺸْﺑَﺃَﻭ ﺍﻮُﻧَﺰْﺤَﺗ ُﻦْﺤَﻧ َﻥﻭُﺪَﻋﻮُﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ﻲِﺘَّﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻢُﻛُﺅﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ ْﻢُﻜَﻟَﻭ ِﺓَﺮِﺧﺂْﻟﺍ ﻲِﻓَﻭ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ْﻢُﻜُﺴُﻔْﻧَﺃ ﻲِﻬَﺘْﺸَﺗ ﺎَﻣ ﺎَﻬﻴِﻓ ﺎًﻟُﺰُﻧ َﻥﻮُﻋَّﺪَﺗ ﺎَﻣ ﺎَﻬﻴِﻓ ْﻢُﻜَﻟَﻭ ْﻦِﻣ ٍﻢﻴِﺣَﺭ ٍﺭﻮُﻔَﻏ ]“ ﺖﻠﺼﻓ : . [32-30 ﻥﻮﻋﺪﺗ ﺎﻣ : ﺎﻣ ﻱﺃ ﻥﻮﺒﻠﻄﺗ . ﻲﻓ ﺎﺒﻳﺮﻏ ﻼﻴﻠﻗ ﺃﺪﺑ ﻡﻼﺳﻹﺎﻓ ﻻﺇ ﻪﺑ ﻦﻣﺆﻳ ﻢﻟ ﺔﻜﻣ ﻞﻴﻠﻘﻟﺍ ، ﻖﻠﺨﻟﺍ ﺮﺜﻛﺃﻭ ﻞﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﺍﻭﺪﻧﺎﻋﻭ ﻩﻭﺩﺎﻋ ﻩﻭﺫﺁﻭ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ، ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻪﺑﺎﺤﺻﺃ ﺍﻭﺫﺁﻭ ﺍﻮﻤﻠﺳﺃ ..…… ﻢﻫ ﻥﺎﻣﺰﻟﺍ ﺮﺧﺁ ﻲﻓ ﺍﺬﻜﻫﻭ ﻦﻳﺩ ﻰﻠﻋ ﻥﻮﻤﻴﻘﺘﺴﻳ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻦﻋ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺮﺧﺄﺘﻳ ﺎﻣﺪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻳﺩ ، ﺮﻔﻜﻳ ﺎﻣﺪﻨﻋﻭ ﺱﺎﻨﻟﺍ ، ﺮﺜﻜﺗ ﺎﻣﺪﻨﻋﻭ ﻢﻴﻘﺘﺴﻳ ﻢﻫﺭﻭﺮﺷﻭ ﻢﻬﻴﺻﺎﻌﻣ ﺔﻋﺎﻃ ﻰﻠﻋ ﺀﺎﺑﺮﻐﻟﺍ ﺀﻻﺆﻫ ﻪﻨﻳﺩﻭ ﻪﻠﻟﺍ ، ﺔﻨﺠﻟﺍ ﻢﻬﻠﻓ ﺔﺒﻗﺎﻌﻟﺍ ﻢﻬﻟﻭ ﺓﺩﺎﻌﺴﻟﺍﻭ ﻲﻓﻭ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﻲﻓ ﺓﺪﻴﻤﺤﻟﺍ ﺓﺮﺧﻵﺍ [16] Tugash ishlah yang dilakukan
oleh ghuraba` ini disebutkan di
dalam al-Qur`an sebagaimana
istinbath imam Harawi dalam
Madarijussaalikiin: ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ِﻥﻭُﺮُﻘْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻥﺎَﻛ ﻻْﻮَﻠَﻓ ﻲِﻓ ِﺩﺎَﺴَﻔْﻟﺍ ِﻦَﻋ َﻥْﻮَﻬْﻨَﻳ ٍﺔَّﻴِﻘَﺑ ﻮُﻟﻭُﺃ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ﺎَﻨْﻴَﺠْﻧَﺃ ْﻦَّﻤِﻣ ﻼﻴِﻠَﻗ ﻻِﺇ ِﺽْﺭﻷﺍ ﺍﻮُﻓِﺮْﺗُﺃ ﺎَﻣ ﺍﻮُﻤَﻠَﻇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻊَﺒَّﺗﺍَﻭ َﻦﻴِﻣِﺮْﺠُﻣ ﺍﻮُﻧﺎَﻛَﻭ ِﻪﻴِﻓ (١١٦) ” Maka mengapa tidak ada dari
umat-umat yang sebelum kamu
orang-orang yang mempunyai
keutamaan yang melarang
daripada (mengerjakan)
kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara
orang-orang yang telah Kami
selamatkan di antara mereka,
dan orang-orang yang zalim
hanya mementingkan
kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka
adalah orang-orang yang
berdosa.” (QS. Huud, 116) Ishlah ma afsadannaas
dilakukan dengan cara dakwah
dan disempurnakan dengan
jihad sebagaimana Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Artinya islam yang didakwahkan nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam itu diamalkan dan
diamankan dengan kekuatan
yang bisa menegakkan keadilan
dan menjaga diri dari
kedzaliman lawan. Mengamalkan dan menerapkan syariat Allah
adalah kewajiban yang tidak
mungkin diingkari. Oleh karena
yang dituntut oleh Allah adalah
mengamalkannya sebisa
mungkin secara bertahab. Syaikh Abu Ishaq al-
Huwaini Hafidzahullah berkata: َﻒِﻗْﻮُﻳ ْﻥَﺃ ﺎًﻘَﻠْﻄُﻣ ٍﺪَﺣَﺄِﻟ َﺲْﻴَﻟ ْﻦِﻜَﻟ ِﻪﻠﻟﺍ ِﺩْﻭُﺪُﺣ ْﻦِﻣ ﺍًّﺪَﺣ َﻉﺎَﻄَﺘْﺴُﻤْﻟﺍ ُﻞَﻌْﻔَﻳ Video 2 Inilah sebenarnya yang
dilakukan olehKhalifah al- Rasyid Umar ibn Abdil Aziz
Rahimahullah, sehingga dia berkata kepada puteranya[17]: ﻰَﻠَﻋ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﻞِﻤْﺣَﺃ ْﻥَﺃ ﻰَﺸْﺧَﺃ ًﺔَﻠْﻤُﺟ ُﻩْﻮُﻋَﺪَﻴَﻓ ًﺔَﻠْﻤُﺟ ِّﻖَﺤْﻟﺍ . Tanpa diamalkan maka islam
hanya menjdi kenangan dan
tidak berfungsi sebagai
rahmatan lil’alamin. Maka Syekhul Islam Ibnu
Taimiyah Rahimahullah menyimpulkan tentang Negara
yang menjadi syarat bagi
tegaknya gama ini: َﻦِﻣ ِﻪْﻴِﻓ َﺪُﺑَﻻ ُﻖَْﺤﻟﺍ ُﻦﻳِّﺪﻟَﺎﻓ ِﻒْﻴَّﺴﻟﺍ َﻭ ْﻱِﺩﺎَﻬﻟﺍ ِﺏَﺎﺘِﻜْﻟﺍ ِﺮِﺻﺎَّﻨﻟﺍ “Agama islam yang haq ini
harus ditegakan dengan Al-
Qur’an yang memberi petunjuk
dan pedang yang
membelanya” (Majmu Fatawa:
25/365) Sementara solusi keselamatan
yang terdapat dalam hadits
Hudzaifah disimpulkan oleh Syaikh Salim al-Hilali Rahimahullah sebagai berikut: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam telah memerintahkan
kepada Hudzaifah untuk
menjauhi semua firqah yang
menyeru dan menjerumuskan
ke neraka Jahannam, dan supaya memegang erat-erat
pokok pohon (ashlu syajarah)
hingga ajal menjemputnya
sedangkan ia tetap dalam
keadaan seperti itu. Dari pernyataan Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam tersebut
dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut. Pertama.Bahwa pernyataan itu mengandungperintah untuk melazimi Al-Kitab
dan As-Sunnah dengan
pemahaman Salafuna
Shalih. Hal ini seperti yang diisyaratkan dalam hadits
riwayat ‘Irbadh Ibnu Sariyah
Radhiallahu ‘Anhu yang artinya: Barangsiapa yang masih
hidup diantara kalian maka
akan melihat perselisihan
yang banyak. Dan
waspadalah terhadap
perkara-perkara yang diada-adakan karena hal
itu sesat. Dan barangsiapa
yang menemui yang
demikian itu, maka
berpegang teguhlah pada
sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin.
Gigitlah ia dengan
geraham-geraham
kalian”[18]. Jika kita menggabungkan kedua
hadits tersebut, yakni hadits
Hudzaifah Ibnul Yaman
Radhiyallahu ‘anhu yang berisi
perintah untuk memegang
pokok-pokok pohon (ashlu syajarah) dengan hadits
‘Irbadh ini, maka terlihat
makna yang sangat dalam.
Yaitu perintah untuk ber-iltizam
pada As-Sunnah An-Nabawiyah
dengan pemahaman Salafuna As-Shalih Radhiallahu ‘Anhuma
manakala muncul firqah-firqah
sesat dan hilangnya Jama’ah
Muslimin serta Imamnya. Kedua. Di sini ditunjukkan pula bahwa lafadz (an ta’adhdha bi
ashli syajarah) dalam hadits
Hudzaifah tersebut tidak dapat
diartikan secara dzahir hadits.
Tetapi maknanya adalah
perintah untuk berpegang teguh, danbersabar dalam memegang Al-Haq serta
menjauhi firqah-firqah
sesat yang menyaingi Al-
Haq. Atau bermakna bahwa pohon islam yang rimbun
tersebut akan ditiup badai
topan hingga mematahkan
cabang-cabangnya dan tidak
tinggal kecuali pokok pohonnya
saja yang kokoh. Oleh karena itu maka wajib setiap muslim
untuk berada di bawah asuhan
pokok pohon ini walaupun harus
ditebus dengan jiwa dan harta.
Karena badai topan itu akan
datang lagi lebih dahsyat. Ketiga. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setiap muslim
untukmengulurkan tangannya kepada
kelompok (firqah) yang
berpegang teguh dengan
pokok pohon itu untuk
menghadapi kembalinya
fitnah dan bahaya bala. Kelompok ini seperti disabdakan
beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam akan selalu ada dan akan
selalu muncul untuk menyokong
kebenaran hingga yang
terakhir dibunuh dajjal. SementaraSyaikh Muqbil al- Wadi’I Rahimahullah memberikan jalan keluar dari
fitnah ini sebagai berikut: 1) bertakwa kepada Allah[19]. 2) menganggap setiap muslim di
bumi ini adalah saudara, dan
mengerahkan permusuhan
kepada orang yang berhak
mendapatkannya, yaitu musuh-
musuh Allah: Yahudi, Nasrani, komunis, para penghalang
dakwah, dan tidak taklid
kepada putusan para pemimpin
jama’ahnya. 3) usaha keras untuk
menciptakan imam kaum
muslimin dari Quraisy. 4) membuka lapangan Jihad fi
sabilillah yang syar’i. 5) mengharuskan diri sendiri
untuk tidak mengamalkan
sesuatu kesuali dengan dasar
kitabullah dan sunnah Rasulillah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. 6) bersabar atas kezhaliman
penguasa kecuali kalau melihat
kekufuran nyata dan punya
kemampuan untuk taghyir. 7) Tidak condong dan tidak
mendukung kaum yang zhalim
karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam telah
memperingatkan sahabat Ka’b
ibn Ujrah untuk menjauh dari imarah s-Sufaha`, kecuali jika
diperlukan untuk kemanfaatan
bagi umat.[20] Ishlah dalam skala lebih luas dan
lebih rinci yang ditujukan untuk
mewujudkan cita-cita
membentuk peradaban islam
tentu membutuhkan waktu
yang lama, bahkan mungkin beberapa generasi. Namun
bagaimanapun hal itu harus
dimulai sejak sekarang. Dan
selain waktu yang lama juga
dibutuhkan pemikiran yang
mendalam dan intelektual muslim yang berkualitas.
Karenanya upaya ini harus
senantiasa diestafetkan dan
harus ada pewarisan ide dan
langkah kerja. Misalnya proyek
besar yang harus digarap selain dakwah dan tashfiyah adalah: Islamisasi Pengetahuan Islamisasi pengetahuan yang
kita maksud adalah penguasaan
sains dan ternologi sesuai
dengan tuntunan islam serta
keberpihakan atau loyalitas
ilmuwan muslim kepada agamanya dan negaranya,
serta kepedulian Negara –
khususnya- kepada
pengetahuan dan ilmuwan[21]. Hal ini mengingat, ilmu
pengetahuan seolah menjadi
senjata yang sangat ampuh
untuk menaklukkan alam
semesta. Begitu strategis peran
ilmu pengetahuan ini. Para intelektual muslim mulai
menyadari hal tersebut dan
muncullah kemudian upaya
islamisasi pengetahuan.
“karena pilar peradaban
modern adalah ilmu pengetahuan. Para pemikir
memandang strategis untuk
memberi prioritas yang besar
dan utama terhadap
pengembangan ilmu dan
penelaahan secara kritis[22]. Konsekuensi dari penguasaan
ilmu pengetahuan adalah penguasaan teknologi. Hal ini sangat membantu umat islam
dalam upaya mensejahterkan
umat islam. Tanpa struktur
pengetahuan yang baik,
teknologi tidak bisa dikuasai
secara penuh, pengalaman dibeberapa negara yang hanya
mengcopy teknology bangsa
lain hanyalah menghasilkan
teknologi yang senantiasa
bergantung pada orang lain.
Sedang pengembangan teknologi sendiri berhenti
karena tidak punya landasan
keilmuan. Sehingga senantiasa
menjadi mengguna teknologi,
bukan pengembang dan
senantiasa tertinggal dari negara lain. Kondisi Negara
Muslim saat ini masih sangat
rendah penguasaan
teknologinya. Hal ini memang
membutuhkan waktu yang
cukup lama. Tapi hal ini menjadi landasan bagi kemandirian
negara Muslim. Intelektualitas muslim tidak
cuma diartikan dengan
munculnya muslim berkualitas
tinggi. Tapi juga membutuhkan kuantitas yang tidak
sedikit. Kuantitas intelektual ini terkait pada lapangan kerja
dan tenaga ahli. Kurangnya
tenaga ahli muslim terkadang
memaksa untuk tetap saja
mengimpor sumber daya dari
luar sedangkan orang pribumi hanyalah buruh kelas rendah
dengan gaji yang rendah pula. Jika kita tidak mengatasi hal ini
maka yang terjadi adalah
seperti yang disimpulkan oleh
Dr. Abdullathif ibn Abdul Aziz al-
Rabah Hafidzahullah dalam
Disertasinya yang berjudul Makanah al-Ulum al-Thabi’iyyah
Fi at-Tarbiyah al-Islamiyyah[23]. ﻲﻤﻠﻌﻟﺍ ﻒﻠﺨﺘﻟﺍ ﻥﺃ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻲﻓ ﻲﻨﻘﺘﻟﺍﻭ ﻲﻣﻼﺳﻹﺍ ، ﺮﻴﻏ ﻡﺪﻘﺘﻟﺍﻭ ﻲﺑﺮﻐﻟﺍ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻲﻓ ﻂﺒﻀﻨﻤﻟﺍ ﺭﺎﻴﻬﻧﻻﺍ ﺏﺎﺒﺳﺃ ﻢﻫﺃ ﻦﻣ ﻯﺪﻟ ﻲﻗﻼﺧﻷﺍﻭ ﻲﻤﻴﻘﻟﺍ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺎﺒﺸﻟﺍ ﻲﻣﻼﺳﻹﺍ ، ﺍﺬﻫ ﺪﻟﻮﻳ ﺚﻴﺣ ﺭﻮﻌﺸﻟﺍ ﻒﻠﺨﺘﻟﺍ ﺔﻴﺗﺍﺬﻟﺍ ﺔﻴﻣﺍﺰﻬﻧﻻﺎﺑ ، ﻲﻓ ﻦﻳﺮﺧﻵﺍ ﺪﻴﻠﻘﺗ ﺔﻟﻭﺎﺤﻣﻭ ﻡﻮﻠﻌﻟﺍ ﺕﺎﻴﻄﻌﻣ ﻙﻼﻬﺘﺳﺍ ﺓﺮﺻﺎﻌﻤﻟﺍ . Kemandirian ekonomi
negara Muslim Kemandirian ekonomi negara
Muslim adalah hal yang seharusnya dijadikan hal
penting. Meski saat ini kondisi
perekonomian hampir di semua
negara Muslim dalam kondisi
memprihatinkan, namun basis-
basis bagi kemandirian itu harus ditanamkan dengan kokoh.
Selain iptek yang tak kalah
penting adalah pertanian
mengarah pada swasembada,
kemudian usaha-usaha bagi
pemenuhan kebutuhan primer masyarakat[24]. Hal terakhir ini sangat penting dalam
kemandirian dan independensi
negara-negara Muslim. Kita
mana mungkin bisa lantang
menyuarakan kebenaran jika
itu terkait dan dapat menyinggung perasaan negara
donor atau negara tempat
mengimpor bahan pokok. Selain
itu pembangunan yang butuh
banyak dana dapat dilakukan
dengan kebersamaan sesama negara Muslim. Meski uang
negara muslim tidak sebanyak
IMF atau World Bank. Tapi hal ini
akan menjamin independensi
dan semangat kemandirian
negara muslim. Tugas yang tak kalah penting
dan mendesak adalah membentuk pribadi-pribadi
yang memiliki loyalitas
yang tinggi kepada islam yang berlandaskan atas
pengetahuan (‘ala Bashira)
yang utuh terhadap ajaran
islam. Pembentukan syakhsiyah
islamiyah ini harus dilakkan
secara terus menerus dengan intens, karena pribadi-pribadi
inilah yang akan mengisi,
bekerja dan berjuang
membangun peradaban muslim.
Kepribadian yang dimaksud
adalah juga melingkupi pola fikir dan tingkah laku yang
mencerminkan pelaksanaan
nilai-nilai keislaman secara
kaaffah. Dari pribadi-pribadi
islam akan terbentuk keluarga
yang islami yang membina keluarganya secara islami dan
melahirkan kader dakwah, dari
keluarga ini akan tercipta
masyarakat yang islami dan
kemudian akan membentuk
kebudayaan islam dan pada muaranya akan tercipta
peradaban islam. Membentuk jaringan dan
kerjasama antar gerakan
dan elemen organisasi
islam. Lembaga, pusat studi dan
kajian serta ormas islam harus
memiliki jaringan yang kuat dan
luas sehingga informasi dan
ukhuwah dapat senantiasa
terbina. Dari sana kemudian gagasan kemajuan islam dapat
disintesiskan dan kerja serta
gerakan dapat disinergiskan
sehingga dakwah bisa lebih
optimal. Dari sana kemudian
dapat senantiasa dilakukan kerjasama (lokal, nasional dan
internasional) sehingga
pengaruh bisa lebih besar lagi.
OKI seharusnya bisa lebih
diberdayakan untuk lebih
mengoptimalkan gerakan islam internasional. Konsentrasi memperbaiki
pendidikan juga
menghapus sekulerisasi
dari akar-akarnya. Islamisasi ilmu juga harus pula
dibarengi dengan upaya
memperbaiki sistem pendidikan.
Hal ini mutlak dilakukan karena
dari pendidikan inilah generasi
muda dibentuk. Semua tokoh pembaharu dan penyokong
gagasan islamisasi sains sepakat
bahwa perbaikan sistem
pendidikan adalah hal yang
urgen bagi terbentuknya
peradaban islam. Bahkan Sardar menulis bab khusus bertajuk
“merumuskan kembali konsep
universitas islam”.
Bagaimanapun sistem
pendidikan masih didominasi oleh
pemikiran sekulerisasi. Oleh karena itu perlu usaha keras
untuk melakukan perbaikan Menghapuskan perselisihan
panjang antar negara
Muslim dengan Ukhuwah
Islamiyah. Egoisme, nasionalisme sempit
kesukuan, harus diganti dengan
semangat persatuan umat
islam. Yang harus dibangun
adalah kesadaran bahwa umat
islam saat ini tengah dalam kondisi terpuruk, oleh
karenanya umat islam harus
berupaya menegakkan kembali
izzah islam dan hal itu
membutuhkan banyak energi,
oleh karenanya sangat dibutuhkan persatuan dan
persaudaraan dikalangan umat
islam sehingga dapat dibentuk
sinergi. Sehingga negara-
negara muslim juga harus
berupaya bekerja sama dalam banyak bidang yang itu dapat
lebih mengoptimalkan usaha
mengembalikan kejayaan islam.
Ini semua tidak mungkin
dilakukan kecuali oleh orang
mukmin Penutup Demikianlah, bahwa dengan
kondisi yang terjadi dengan
umat islam saat ini,
permasalahannya yang
kompleks tidak boleh
menjadikan umat berputus asa, malah hal ini menjadi tantangan
besar bagi umat, khususnya
intelektual muslim untuk
mengupayakan tercipanya
kesadaran bersama dan usaha-
usaha berbaikan yang sinergi antar seluruh elemen muslim.
Dan hanya dengan bersungguh-
sungguh sajalah langkah-
langkah menuju terbentuknya
peradaban islam dan
pengembalian kejayaan islam itu dapat terwujud.. [1] Isma’il Raji al Faruqi, Islamisasi Pengetahuan,
Pustaka, Bandung, 1995 [2] Muqbil ibn Hadi al-Wadi’I, al- Makhraj minal Fitan, Darul
Haramain, cet.4, h. 162. [3] (HR. Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238
Baghawi dalam Syarh Sunnah
XV/14. Ibnu Majah no. 3979,
3981. Hakim IV/432. Abu Dawud
no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10.
Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399) [4] http://www.alifta.net/ Fatawa/fatawaDetails.aspx?
BookID=4&View=Page&PageNo=1&PageID=54 [5] Dalam kitabnya Qaulul Mubin fi Jama’atil Muslimin, Penerbit
Maktab Islamy Riyadh tanpa
tahun, dan pernah dimuat di
majalah As-Sunnah edisi
07/1/1414-1993 hal. 8-13 [6] Nabil bin Abdurrahman al Muhaisy, Virus Fikrah:
Melemahkan Ketahanan
Ummat”, WALA Press, Jakarta,
1994.. Untuk tulisan yang
khusus membahas tentang
Ghazwul fikri ini lengkap dengan target, penguasaan dll lihat Dr
Abdul Shabur Marzuq, Ghazwul
Fikri Invasi Pemikiran, [7] Prof. Abdul Rahman H Habanakah, Metode Merusak
Akhlak dari Barat, GIP 1995 [8] http://www.binbaz.org.sa/
mat/8191; sementara Khadimul Haramain as-Syarifain Raja Fahd
berkata (1937 H): ﺔﻣﻷﺍ ﻥﺃ ﻊﻴﻤﺠﻟﺍ ﻙﺭﺩﺃ ﺪﻗﻭ ﻡﻮﻳ ﻲﻓ ﺔﻤﻴﻗ ﺎﻬﻟ ﻦﻜﻳ ﻢﻟ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﻡﻼﺳﻹﺎﺑ ﻻﺇ ﻡﺎﻳﻷﺍ ﻦﻣ ..… ﻪﻧﻭﺪﺑﻭ ﺖﺟﺮﺧﺃ ﺔﻣﺃ ﺮﻴﺧ ﺢﺒﺼﺘﻟ ﻊﻔﺗﺮﺗ ﻢﻟ ﺱﺎﻨﻠﻟ [9] Dalam buku R Garaudy. “Zionis Sebuah Gerakan Agama
dan Politik, GIP, Jakarta, 1995
dibahas dengan tuntas sepak
terjang Yahudi.. Buku lain yang
juga mengungkap Zionis selain
endnote 3 adalah Ghazi Bin Muhammad Al Qarni, Menyingkap
Konspirasi Kejahatan Yahudi.
CIP, 1997. Buku ini mengungkap
Yahudi dan zionis lebih banyak
mengacu pada tabiat utamanya
yang ada di Al Quran dan Injil. Juga mengungkap tentang
Zionist Sages Protocols, kitab
undang-undang Yahudi. Endnote
1 juga membahas zionis (hal
31-42) [10] Nabil, op. cit. [11] Di buku virus fikrah dikutipkan pula perkataan
samuel Zuwaimer ketua
konferensi kristenisasi di
Yerussalem tentang hal ini. (hal
24) [12]Diantara ucapan beliau adalah: ّﺮﺷ ﺓﺪﺣﻼﻣ ﻦﻴﻴﻧﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ّﻥﺃ ﻚﻟﺫ ًﻼّﻠﻌﻣ ﻦﻴﻘﻓﺎﻨﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻝﺎﺧﺩﺇ ﻥﻭﺮﻳ ﻻ ﻢﻬّﻧﺄﺑ ﺔﺳﺎﻴﺴﻟﺎﻛ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺭﻮﻣﺃ ﻲﻓ ﺎﻫﺮﻴﻏﻭ ﺕﻼﻣﺎﻌﻤﻟﺍﻭ ، ﺎﻤﻧﺇﻭ ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﺓﺩﺎﺒﻌﻠﻟ ﻪﻧﻭﺮﻳ ﺐﺴﺤﻓ . Beliau menambahkan: ﻪﻠﻟﺎﺑ ﺮﻔﻛ ﺍﺬﻫ ّﻥﺃ – ّﺰﻋ ّﻞﺟﻭ – ﺏﺎﺘﻜﻠﻟ ﻝﺰﻋﻭ ﺓﺎﻴﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﺔّﻨﺴﻟﺍﻭ ، ﻰﻠﻋ ﻢﻬﻓ ﻦﻴﻘﻓﺎﻨﻤﻟﺍ ﻝﺎﺣ ﻑﻼﺧ ﻥﻮﻔﺨﻳﻭ ﻥﺎﻤﻳﻹﺍ ﻥﻭﺮﻬﻈﻳ ﻰﻠﻋ ﻥﻭﺬﺧﺆﻴﻓ ﺮﻔﻜﻟﺍ ﻢﻫﺮﻫﺍﻮﻇ ، ّﻥﺄﺑ ﺍﺪّﻛﺆﻣ ﺮﻬﺟﻭ ﺮﻔﻜﻟﺎﺑ ﺢﻳﺮﺼﺗ ﺍﺬﻫ ﻪﺑ ، ﺎﻤﻣ ّﺮﺷ ﻢﻬﻌﻴﻨﺼﻓ ﻪﻴﻠﻋﻭ ﻕﺎﻔﻨﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻪﻴﻠﻋ ﻮﻫ .…… ﻪﻴﻘﺒﻟﺍ ﺎﻨﻫ : ﻼﻣﺎﻛ ﻉﺎﻤﺘﺳﻼﻟ http://www.almisq.net/
news-action-show-
id-1780.htm [13] Pervez Hoodbhoy, Sains dan Islam: Usaha Memenangkan
Rasionalitas, , 1973. Beliau
memasukkan banyak data-data
tahun 1983 tentang kondisi
intelektualitas Negara Muslim
dan dibandingkan dengan seluruh dunia [14] Lihat Ismail Raji al Faruqi op.cit. ditambahkan sebuah
permasalahan lagi, yakni tidak
adanya ketajaman wawasan
(vision). “Itulah sebabnya
selama hampir 2 abad dengan
sistem pendidikan sekular barat, kaum Muslimin tidak
mengahsilkan sesuatu pun juga
yang sebanding kreativitas
atau kehebatan barat”. [15] ﻭﺍ ﻪﺣﺮﻔﻟﺍ ﻭﺍ ﻦﻴﻌﻟﺍ ﻩﺮﻗ ﺐﻴﻄﻟﺍ ﻩﺮﺠﺷ ﻭﺍ ﻪﻨﺠﻟﺍ [16] http://www.alhams.net/vb/
showthread.php?t=63650; dimuat dalam Fatawa Nur ‘ala
ad-Darb [17]http://www.forsanelhaq.com/
showthread.php?t=236580 [18] Riwayat Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676, Ibnu
Majah no. 440 dan yang lainnya [19] ﺎَﻟ ﺍﻮُﻘَّﺘَﺗَﻭ ﺍﻭُﺮِﺒْﺼَﺗ ْﻥِﺇَﻭ ﺎًﺌْﻴَﺷ ْﻢُﻫُﺪْﻴَﻛ ْﻢُﻛُّﺮُﻀَﻳ “Jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikit pun tidak
mendatangkan kemudharatan
kepadamu.” (Qs. Ali Imran: 120) [20] Al-Makhraj Minal Fitan, Muqbil al-Wadi’I, h. 163-168. [21] Baca makalahPameran Kejayaan Islam di New
York di http:// www.islamedia.web.id/2011/01/
pameran-kejayaan-islam-di-
new-york.html, suatu upaya untuk menghargai ilmuwan
muslim dan merangsang
semangat sains muslim. [22] Sebab 1). Banyak penemuan muslim
diatasnamakan ilmuwan Barat.
Baca di http://www.djelfa.info/ vb/showthread.php?p=4004113; 2) Dasar dan aplikasi sains ada
yang bertentangan dengan
ajaran Islam. 3) banyak ilmuwan
Muslim yang terpengaruh
dengan teori atheis seperti
teoti Darwin dalam ilmu biologi ilmu-ilmu social dan humaniora,
ilmu pendidikan, ilmu jiwa dan
moral, dan terpengaruh dengan
teori terbentuknya bumi dalam
ilmu bumi (geologi), [23] http://
www.ahlalhdeeth.com/vb/
showthread.php?t=37226 [24] Pervez hoodbhoy, op. cit., menunjukkan bagaimana
negara-negara Muslim masih
sangat tergantung pada
negara barat dalam pemenuhan
kebutuhan pokok. (Dibaca 296 kali, hari ini 2 kali)
Artikel Terkait 1. Bahaya JIL Bagi Aqidah
Umat, Pembentengan dan
Solusinya 2. fatwa para imam dan
ulama umat Islam perihal
Syi’ah 3. Syari’at merupakan
ketentuan yang mengikat
semua umat Islam 7th Jul 11. Posted in Artikel. View or Post Comments. Search Top | View Full Version
Powered By WordPress and
MobilePress.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar