Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Kamis, 13 Oktober 2011
Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan
Katholik demo anti
Radio Islam Jumat, September 30, 2011 |
Diposkan oleh Mantankyainu Friday, 30 September 2011
PONOROGO – Sekitar 300
pengunjuk rasa turun ke jalan
memprotes siaran sebuah radio
komunitas di Ponorogo, kemarin.
Materi siaran dinilai merendahkan warga Nahdliyin
dan mendorong radikalisme,
sehingga dikhawatirkan bisa
berakibat perpecahan.
Unjuk rasa ini dilakukan
setidaknya 10 elemen masyarakat di Ponorogo yang
menamakan diri Aliansi
Masyarakat Anti Radikalisme
(AMAR). Di antaranya Banser NU,
IPNU, IPPNU, PMII, PMKRI, PITI,
Paguyuban Kesenian dan BEM sejumlah perguruan tinggi.
Protes dilakukan dengan
melakukan aksi jalan kaki (long
march) dari halaman Islamic
Center Abdulloh Ghonim
Assama’il di Jalan Sukarno- Hatta.
Lalu menyusuri Jalan
Sriwijaya,memutari alun-alun dan
kembali lagi ke depan halaman
Islamic Center. Long march
bukan hanya diikuti demonstran dengan atribut lembaga masing-
masing, tapi juga oleh para
pemain barongsai dan kesenian
gajahgajahan yang terus menari
selama long march.
Tak ayal, unjuk rasa yang mirip karnaval ini menarik setiap
warga di kawasan yang
dilintasi.Aksi ini dijaga ketat
aparat Polres Ponorogo. Mereka
juga menggelar aksi teatrikal
yang menggambarkan sikap tegas Banser terhadap orang
atau kelompok yang mencoba
merendahkan atau menghina
warga Nahdliyin. Dimulai dari
salawat dan tahlil di tengah
jalan yang diacak- acak sekelompok orang bertaring.
Cerita diakhiri dengan
pengamanan secara tegas
anggota Banser. Koordinator
aksi,Akhmad Subekhi
menyatakan,melalui aksi ini mereka mengecam materi siaran
Radio Midzaul Khoir FM yang
dinilai merendahkan para
simpatisan NU. ”Pada 6
September lalu, mereka
menyiarkan acara bedah buku karya Hasyim Asyari. Di siaran
itu, ada nara-sumber pembedah
buku yang menyatakan ajaran
NU itu bid’ah. Bahkan sampai
pada sebutan ajaran NU kafir,”
ungkap Komandan Banser NU Ponorogo ini.
Banser NU juga sudah
melayangkan surat keberatan
kepada pengurus NU hingga
tingkat pusat, MUI Ponorogo,
Bupati, dan Kapolres. Intinya mereka meminta agar siaran
radio tersebut dihentikan agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. ”Kami sudah
peringatkan juga pihak radio,
tapi sampai saat ini belum ada reaksi,”tukasnya.
Pimpinan Harian Radio Midzaul
Khoir, Mukhlis, menyatakan aksi
protes tersebut kemungkinan
reaksi atas siaran mereka.
“Mungkin ada perbedaan penangkapan, atau mungkin ada
cara penyampaian yang kurang
pas bagi kawan-kawan. Kami
siap berdialog kok,” ungkap
Mukhlis. dili eyato
Sumber : http://www.seputar- indonesia.com/edisicetak/content/
view/431904/ TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO -
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID) Jatim, Fajar
Arifianto Isnugroho menyikapi
serius kasus didemonya Radio
‘Idzatul Al Khoir’ yang ada di kantor Majelis Tafsir Al Quran
(MTA) Ponorogo oleh massa
Nahdlatul Ulama (NU). Oleh
pendemo radio itu dinilai
menyiarkan program siaran yang menyakiti hati masyarakat. “Apalagi ini kasus pertama, ada
sebuah radio digeruduk oleh
massa ormas,” tegasnya
kepada Surya (Grup
Tribunnews.com), Kamis
(29/9/2011) sore. Untuk memastikan isi dan materi
siaran radio MTA, pihaknya,
kata Fajar, akan meminta tim
monitoring yang ada di Madiun
untuk turun ke Ponorogo.
Jika hasilnya nanti didapati, bahwa memang benar ada radio
sebagai sebuah lembaga
penyiaran menyebarkan siaran
yang meresahkan masyarakat,
KPID akan mengambil tindakan
dan sanksi tegas. Bentuknya, bisa sanksi administratif,
teguran, penghentian
sementara, pengurangan jam
siar, hingga pemberian
rekomendasi agar izinnya
dicabut atau tidak memperpanjang izinnya. Massa NU Desak Radio Penyebar
Radikalisme Ditutup TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO -
Sekitar seribu warga NU atau
Nadhliyin di Kabupaten Ponorogo
yang tergabung dalam Aliansi
Masyarakat Antiradikalisme
(AMAR), Kamis (29/9/2011) kemarin melakukan demonstrasi
di pusat kota.
Massa menentang ajaran radikalisme Islam yang mereka sebut-sebut mulai muncul di
wilayah tersebut. Koordinator
aksi, Ahmad Subekhi yang juga
komandan Banser Ponorogo
mengatakan, pada 6 September
lalu, radio Idzatul Al Khoir menyiarkan sebuah acara yang
dianggap telah menyudutkan
kaum Nahdliyin.
Disebutkan dalam acara itu,
bahwa amaliyah Ahlussunnah Wal
Jamaah merupakan peninggalan agama tertentu di masa lampau.
Ada lima orang saksi yang
mendengar siaran tersebut.
“Dalam siaran radio itu, mereka
mengafirkan sesama muslimin. Ini
sangat menyakitkan. Jangan sekali-kali menyebut dirinya
adalah yang paling benar,”
katanya.
Karena itu, ia mendesak pihak-
pihak terkait, segera menutup
segala aktivitas radio tersebut. “Jika usai aksi ini, radio tidak
segera ditutup, kami akan demo
menurunkan massa yang lebih
banyak,” ujarnya bernada
mengancam.
Protes massal yang dilakukan sejumlah ormas NU, mulai dari
Gerakan Pemuda Ansor, Banser,
PMII, IPNU, serta IPPNU kemarin
merupakan respons terbuka
yang mereka lakukan secara
masif atas aktivitas Radio ‘Idzatul Al Khoir’ yang ada di
kantor Majelis Tafsir Al Quran
(MTA). Mereka menilai radio itu
menyebarkan ajaran berbau
pertentangan SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antargolongan). Suasana aksi sempat sedikit
memanas saat massa yang
berjumlah ribuan itu berhenti di
depan kantor radio di Jalan
Soekarno-Hatta, Ponorogo.
Beruntung polisi segera membentuk pagar betis dan
melarang pengelola maupun
karyawan radio untuk keluar
kantor, sehingga aksi kekerasan
bisa dihindarkan.
Sementara itu, pengurus harian Radio Izzatul Al Khoir, Muhklis,
membantah keras pihaknya
menyebarkan ajaran sesat
dalam siaran radio mereka.
“Kami hanya berpedoman pada
ajaran Islam yang sesungguhnya,” bantahnya.
Kemarin, ia sempat mencoba
keluar dari dalam kantor radio
untuk menemui massa yang
berunjuk rasa. Namun, niat dia
dilarang oleh aparat kepolisian dengan alasan menghindari
terjadinya kesalahpahaman yang
bisa berujung pada tindak
kekerasan.
Muklis yang juga pengelola
Islamic Center Abdulloh Ghohim Assam’il mengatakan, ia
sejatinya siap berdialog secara
damai jika banyak orang
resisten dengan isi radio
tersebut. Namun, ia meminta
agar difasilitasi pihak berwenang.
Muklis berharap, perbedaan
pemahaman mengenai ajaran
Islam maupun materi siaran
radio yang dipersoalkan warga
tidak terus berlarut-larut, apalagi menyebabkan terjadinya
konflik sosial. Kalaupun
keberadaan radio komunitas
berlatar belakang Islam tersebut
dipersoalkan, ia mengisyaratkan
akan berkompromi demi meminimalisasi potensi maupun
risiko terjadinya
kesalahpahaman dengan warga
Nahdliyin.
Ketua PWNU Jatim, Mutawakkil
Alallah meminta agar persoalan bid’ah menjadi perhatian semua
pihak. Apalagi, masalah ini kerap
mengundang perselisihan.
“Adalah tugas pemerintah,
kementrian agama, MUI, dan
organisasi keislaman kita memberi pencerahan kepada
masyarakat,” kata Mutawakkil.
Permasalahan yang timbul akibat
bid’ah semata-mata karena
kurangnya komunikasi antara
masyarakat yang memahaminya dengan tokoh. “Kalau perkara
bid’ah itu dikomunikasikan
dengan baik dengan semua
pihak, masalah tidak akan
timbul,” tandasnya.
Kendati demikian, masyarakat sendiri harus mau memahami
dan bisa menghargai perbedaan.
Sebab, bid’ah memang diakui
selalu menimbulkan pro dan
kontra. “Aparat keamanan dan
penegak hukum harus bisa mencegah agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan,”
kata Mutawakkil. Komentarku ( Mahrus ali ) :
Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia disingkat
(PMKRI) merupakan Organisasi
Kepemudaan (OKP) Katolik yang
berfungsi sebagai organisasi pembinaan dan organisasi
perjuangan mahasiswa katolik
(juga bukan katolik) yang
berazaskan Pancasila, dijiwai kekatolikan, dan disemangati
kemahasiswaan.
PITI ( Persatuan Islam tionghoa
Indonesia ) .
Bila apa yang diberitakan oleh : www.seputar-indonesia.com/
edisicetak/content/view/431904/ itu benar , maka Banser saat
itu bergabung dengan katholik
bukan dengan ormas muslim
untuk melakukan demo anti
radio Islam bukan radio kafir ,
kristen dll . Bukan TV yang selalu menyebarkan berbagai
kemungkaran . Mereka malah
senang sesuatu di TV yang
dibenci oleh Allah dan di senangi
setan - setan manusia .
Dengan Katholik , teman kekasih , dengan radio muslim
muslim musuh . Ini aneh sekali .
Marilah kita renungi ayat ini : ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻻ ﺍﻭُﺬِﺨَّﺘَﺗ ًﺔَﻧﺎَﻄِﺑ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِﻧﻭُﺩ َﻻ ْﻢُﻜَﻧﻮُﻟْﺄَﻳ ًﻻﺎَﺒَﺧ ﺍﻭُّﺩَﻭ ﺎَﻣ ْﻢُّﺘِﻨَﻋ ْﺪَﻗ ْﻢِﻬِﻫﺍَﻮْﻓَﺃ ْﻦِﻣ ُﺀﺎَﻀْﻐَﺒْﻟﺍ ِﺕَﺪَﺑ ﺎَﻣَﻭ ﻲِﻔْﺨُﺗ ْﻢُﻫُﺭﻭُﺪُﺻ ُﺮَﺒْﻛَﺃ ْﺪَﻗ ﺎَّﻨَّﻴَﺑ ُﻢُﻜَﻟ ﺍ ْ ِﺕﺎَﻳﻵ ْﻥِﺇ ْﻢُﺘْﻨُﻛ َﻥﻮُﻠِﻘْﻌَﺗ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang- orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti- hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Dalam artikel itu di katakan :
Oleh pendemo radio itu dinilai
menyiarkan program siaran yang menyakiti hati masyarakat. Komentarku ( Mahrus ali ) :
Unik sekali , suatu nasehat
baik , bukan wawancara Tukul
Arwana di anggap menyakiti,
tidak di jadikan obat hati .Kalau
wawancara Tukul , malah di lihat , tidak di demo . Mestinya
anda benci terhadap
kemungkaran yang terdapat
dalam acara itu .
Dan Lihat dulu jangan terus
bertindak , apakah ada dalilnya dari ayat atau hadis . Bila
berdalil , lalu kamu sakit hati ,
ber arti imanmu yang perlu di
perbaiki , jangan tambah di
rusak . Saya ingat ayat ini : ﺎَﻨُﺗﺎَﻳﺍَﺀ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ﻰَﻠْﺘُﺗ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﻩﻮُﺟُﻭ ﻲِﻓ ُﻑِﺮْﻌَﺗ ٍﺕﺎَﻨِّﻴَﺑ َﻥﻭُﺩﺎَﻜَﻳ َﺮَﻜْﻨُﻤْﻟﺍ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َﻥﻮُﻠْﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺎِﺑ َﻥﻮُﻄْﺴَﻳ ْﻦِﻣ ٍّﺮَﺸِﺑ ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻧُﺄَﻓَﺃ ْﻞُﻗ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺍَﺀ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻫَﺪَﻋَﻭ ُﺭﺎَّﻨﻟﺍ ُﻢُﻜِﻟَﺫ ُﺮﻴِﺼَﻤْﻟﺍ َﺲْﺌِﺑَﻭ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ Dan apabila dibacakan di
hadapan mereka ayat-ayat
Kami yang terang, niscaya kamu
melihat tanda-tanda keingkaran
pada muka orang-orang yang
kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang
membacakan ayat-ayat Kami di
hadapan mereka. Katakanlah:
"Apakah akan aku kabarkan
kepadamu yang lebih buruk
daripada itu, yaitu neraka?". Allah telah mengancamkannya
kepada orang-orang yang kafir.
Dan neraka itu adalah seburuk-
buruknya tempat kembali.[1] Orang kafir bila mendengar musik senang hatinya –tidak
benci. Tapi bila mendengar
ajaran agama yang murni sakit
hati , pikirannya kacau dan
hampir saja menampar orang
yang memberikan nasehat baik . Semoga anda tidak termasuk
ini .
Dalam artikel itu di katakan :
Jika hasilnya nanti didapati,
bahwa memang benar ada radio
sebagai sebuah lembaga penyiaran menyebarkan siaran
yang meresahkan masyarakat,
KPID akan mengambil tindakan
dan sanksi tegas. Bentuknya,
bisa sanksi administratif,
teguran, penghentian sementara, pengurangan jam
siar, hingga pemberian
rekomendasi agar izinnya
dicabut atau tidak
memperpanjang izinnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) : Pada era Gus dur jadi
presiden , departemen
penerangan di bubarkan , lalu
informasi media massa di beri
kebebasan yang luas sekali .
Aneh sekali bila Banser bertentangan dengan nasehat
Gus dur itu .
Radio dakwah di demo , radio
hiburan di gemari . Ini
kesesatan di dunia dan akan
berbahaya di akhirat . Dlm artikel itu di terangkan :
Massa menentang ajaran radikalisme Islam yang mereka sebut-sebut mulai muncul di
wilayah tersebut.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Massa menentang ajaran radikalisme Islam bukan radikalisme kristen dan
katholik . Kalau kamu
mendengar radio katholik atau
kristen tambah keji dalam
menyerang Islam , lalu kamu
biarkan , kamu senang , malah orang Katholik kamu ajak
bergabung untuk menentang
Radio Islam . Ini unik sekali .
Dalam artikel itu di katakan :
Ada lima orang saksi yang
mendengar siaran tersebut. “Dalam siaran radio itu, mereka
mengafirkan sesama muslimin. Ini
sangat menyakitkan. Jangan
sekali-kali menyebut dirinya
adalah yang paling benar,”
katanya. Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila mereka mengkafirkan
dengan dalil, maka terimalah
dengan baik , jangan di tolak ,
sama dengan buang ayat lalu
mengambil ajaran setan dan Thaghut. Ingatlah ayat : ْﻦَﻣَﻭ ُﻢَﻠْﻇَﺃ ْﻦَّﻤِﻣ َﺮِّﻛُﺫ ِﺕﺎَﻳﺂِﺑ ِﻪِّﺑَﺭ َّﻢُﺛ َﺽَﺮْﻋَﺃ ﺎَﻬْﻨَﻋ ﺎَّﻧِﺇ َﻦِﻣ َﻥﻮُﻤِﻘَﺘْﻨُﻣ َﻦﻴِﻣِﺮْﺠُﻤْﻟﺍ Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang
yang berdosa.[2] Allah menyatakan takmir tersebut mujrim – pelaku maksiat paling zalim. Rasulullah SAW bersabda : ﺎَﻟ ُﻞُﺧْﺪَﻳ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ْﻦَﻣ َﻥﺎَﻛ ﻲِﻓ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ُﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻦِﻣ ٍﺮْﺒِﻛ َﻝﺎَﻗ ٌﻞُﺟَﺭ َّﻥِﺇ َﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ُّﺐِﺤُﻳ ْﻥَﺃ َﻥﻮُﻜَﻳ ُﻪُﺑْﻮَﺛ ﺎًﻨَﺴَﺣ ُﻪُﻠْﻌَﻧَﻭ ًﺔَﻨَﺴَﺣ َﻝﺎَﻗ َّﻥِﺇ َﻪَّﻠﻟﺍ ٌﻞﻴِﻤَﺟ ُّﺐِﺤُﻳ َﻝﺎَﻤَﺠْﻟﺍ ُﺮْﺒِﻜْﻟﺍ ُﺮَﻄَﺑ ِّﻖَﺤْﻟﺍ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﻂْﻤَﻏَﻭ * Tidak akan masuk ke surga orang yang dlm hatinya terdapat seberat dzarrah sifat sombong . seorang lelaki berkata :” Sesungguhnya seorang lelaki senang mengenakan paakaian dan sandal yang baik . Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah indah dan senang keindahan . Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang . [3] Rasul menyatakan takmir tersebut congkak dan tidak akan masuk surga .
Saya disini hanya menjalankan tugas saling memberi wasiat kebenaran dan kesabaran : ﺎَّﻟِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﺍْﻮَﺻﺍَﻮَﺗَﻭ ِّﻖَﺤْﻟﺎِﺑ ِﺮْﺒَّﺼﻟﺎِﺑ ﺍْﻮَﺻﺍَﻮَﺗَﻭ Lihat nasehat KH Mutawakkil –
Ketua PWNU Jatim sbb :
Kendati demikian, masyarakat
sendiri harus mau memahami
dan bisa menghargai perbedaan.
Sebab, bid’ah memang diakui selalu menimbulkan pro dan
kontra. “Aparat keamanan dan
penegak hukum harus bisa
mencegah agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan,”
kata Mutawakkil. [1] Al Haj 72 [2] As sajdah 22 [3] Muslim 91 Artikel Terkait Kristen Pasca Bom Solo: Pengamat Anti
Islam dan Pengusung Bid’ah
Bersuara Senada Banser bergabung dengan
Katholik demo anti Radio Islam Bom Greja Solo , tujuannya
membubarkan pengajian ahli
hadis Kisah menarik kekeluargaan
mantan kristen Itali yg masuk
Islam Program KB dan Kristenisasi
Mengurangi Jumlah Ummat Islam Bersiaplah, Umat Muslim Akan
Dihabisi Pelan-pelan oleh Brigade
Yesus Label: Kristen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar