Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Minggu, 16 Oktober 2011
Bai’at Ali Radhiallahu ‘Anhu kepada Utsman Radhiallahu ‘Anhu
Bai’at Ali Radhiallahu ‘Anhu kepada Utsman Radhiallahu ‘Anhu
Mamduh Farhan Buhairi
Ali Radhiallahu ‘Anhu telah membai’at Utsman dan menetapkan kekhalifahannya, berbeda dengan apa yang disuarakan oleh anak cucu Majusi. Dalam salah satu khutbahnya Ali Radhiallahu ‘Anhu membantah Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu. Dia berkata: “Sesungguhnya “syura” adalah milik Muhajirin dan Anshar, jika mereka telah bersepakat memilih seseorang dan menyebutnya sebagai imam maka Allah meridhainya. Jika dia keluar dari perkara mereka, keluar dengan karena celaan atau bid’ah maka mereka mengembalikannya dari yang menyebabkan ia keluar. Jika dia menolak maka mereka memeranginya karena telah mengikuti langkah yang bukan langkahnya kaum mukminin, dan Allah menyerahkannya kepada arah yang ia kehendaki”.[1]
Ali Radhiallahu ‘Anhu adalah satu di antara enam orang yang ditunjuk oleh Umar al-Faruq untuk memilih satu di antara enam orang itu sebagai khlifah kaum muslimin. Dan hasil musyawarah menentukan Utsman, maka yang pertama kali membai’at adalah Abdur-Rahman ibn ‘Auf kemudian Ali Radhiallahu ‘Anhu.[2]
Ali Radhiallahu ‘Anhu mengatakan: “Ketika Umar al-Faruq ditikam ia menunjukku sebagai orang keenam dari enam orang (yang ditunjuknya). Maka aku masuk di tempat yang Umar telah menempatkan aku, dan aku tidak suka jika aku memecah jama’ah kaum muslimin dan memecah kekuatan mereka. Kalian telah membai’at Utsman maka aku (juga harus) membai’atnya”.[3]
[1] Al-Amali. Jilid II. Hal 121. Cet Najef.
[2] Thabaqat Ibn Sa’ad. Jilid III. Hal 42.
[3] Al-Amali. Op. Cit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar