Entri Populer

Kamis, 03 November 2011

5. Sejarah Salaf di Minangkabau: TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3

TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji miskin | 0 komentar Haji miskin meninggalkan pandai sikek dan pindah ke koto laweh, suatu desa di kaki gunung singgalang. bersama haji miskin, faqih saghir menerapkan hukum syariat pendamping adat minangkabau. kemudian ia pindah ke daerah IV koto yang berbatasan dengan agam bagian selatan. haji miskin ingin menerapkan tuntunan hidup berlandaskan kaidah agama dalam setiap sikap hidup. pada tahun 1807, haji miskin pindah ke bukit kamang. bersama tuanku nan renceh ia merencana gerakan pembaruan padri bersama tuanku nan salapan. pada saat itu pula tuanku bandaro bersama peto syarif datang bersama ke surau bansa di kamang, belajar sendiri hakikat pembaruan yang dilaksanakan tuanku nan renceh bersama tuanku haji miskin. sesudah diam di kamang bersama tuanku nan renceh, tuanku haji miskin pindah ke air terbit, ke surau sungai landai. haji miskin melanjutkan usaha pembaruan di luhak limapuluh (1811). ia berangkat ke ranah ini untuk menggugah para ulama agar menyebarkan ajaran baru itu. ia berhasiil pula menggerakkan hati malin putih di air tabik untuk melakukan pembaharuan, suatu hal yang berhasi dengan baik. penduduknya lemah lembut dan mudah menerima pembaruan itu. ia berhasil pula membawa masyarakat untuk mendirikan agama Allah. (Drs. H. syafnir Aboe Nain Dt. Kando Marajo; Tuanku Imam Bonjol, Sejarah Intelektual Islam di Minangkabau (1784 -1832) hal 36-37)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar