Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Selasa, 01 November 2011
PERTARUNGAN YANG TAK PERNAH BERAKHIR
Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 22 Juli, undefined Label: padang ekspres, periode VII, perti, tarekat naqsyabandi | Comments 0 komentar
Namun meskipun sudah lebih 100 tahun perdebatan antara syaikh ahmad khatib dengan kaum tarekat di minangkabau, persoalan ini tidak pernah berakhir dengan berlalunya waktu. Bahkan Arena peperangan dari waktu ke waktu tidak berubah, yaitu peperangan intelektual dan pengaruh. Dimana masing-masing musuh dari berbagai golongan berlomba-lomba mengambil pengaruh terhadap lembaga kekuasaan ataupun media massa untuk menyuarakan keyakinan-keyakinan mereka.
Dalam Koran harian Padang Ekspres, jumat 22 juli 2011 diberitakan kalau salah satu musuh terbesar kaum sufi adalah salafi, seperti yang mereka tulis,
“ kondisi sekarang, ajaran Islam yang dibawa kaum sufi dihadapkan pada dua kutub yang berbahaya. Yakni radikalisme, wahabisme dan salafisme yang menfatwakan tasawuf sebagai bid’ah. Dan kelompok liberal dan serta sekuler yang dapat melemahkan jiwa keislaman. Demikian pointer penting acara konferensi sufi internasional (Al-Multaqo As-Shufy al-‘Alami) akhir pecan lalu di hotel Borobudur Jakarta.
Konferensi ini dihadiri ulama sufi berbagai belahan dunia. Antara lain syekh Hisyam kabbani tokoh ulama dari Amerika Serikat, Syekh Muhammad Fadlil al-Jaelani (Turki), syekh Jibril Fuad al-haddad (Brunei Darussalam), dan Prof Tonaga (Jepang)
Ketua persatuan TArbiyah Islamiyah sumbar, H Boy Lestari Dt Rajo Palindih (Mursyid Tarekat naqsyabandiyah) bersama Prof Duski Samad ( mewakili syekh syatariah Sumbar) dan Prof Salmadanis (ketua tarekat mu’tabarah Indonesia Sumbar) mendapat kehormatan diundang dalam konferensi internasional tersebut. (Koran harian Padang Ekspres, jumat 22 juli 2011)."
Hal ini menjadi jelas bahwa permusuhan antara pengikut salaf dan kaum sufi tidak akan pernah berakhir. Karena memang keyakinan pengikut salaf dan pengikut kaum sufi berada di kutup yang berbeda. Baik dari segi keyakinan maupun ibadah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar