Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Sabtu, 05 November 2011
F&uf4. Bulan Zulhijjah yang penuh keberuntungan | Meniti Jejak Para Sahabat
Bulan Zulhijjah yang penuh
keberuntungan Diposting oleh Ustadz Abu Fairuz
pada 3 November 2011
Kategori: Fiqih dan ushul fiqh Tags: keutamaan bulan dzulhijjah, keutamaan hari arofah — Setiap orang mau
beruntung dan tidak mau
merugi Hal yang tidak diperselisihkan lagi
bahwa setiap orang yang hidup
di dunia ini inggin meraih
keberuntungan sebanyak-
banyaknya dan benci kegagalan
dan kerugian. Anda melihat betapa para pedangang
antusiasnya untuk menjajakan
dagangannya pada momen-
momen yang dianggapnya akan
mendatangkan keuntungan yang
besar. Bukanlah hal yang aneh jika para
pedagang sibuk menyetok
barang dagangannya menyambut
kedatangan Ramadhan dan Iedul
Fitri jauh-jauh hari sebelum
musim”keberuntungan” itu datang. Demikian juga dengan
para pedagang ternak sangat
paham bahwa mereka harus
menyetok banyak ternak ketika
telah dekat hari raya Qurban. Seiring dengan hal itu, para
pembeli juga benar-benar jeli
kapan mereka akan membeli
dengan harga yang
menguntungkan mereka dengan
diskon yang tinggi. Biasanya mereka akan mencari masa-masa
discount agar mereka dapat
menghemat pengeluaran dan
menyimpan sisanya. Apa yang kita disebutkan di atas
adalah keuntungan dalam hal
dunia yang semua orang tau dan
sepakat untuk mencapainya
walaupun dengan susah payah,
banting tulang, bergadang di malam hari dst. Seluruhnya
karena urusan dunia dapat
dilihat langsung hasilnya dan cash
di tempat. Karena itulah semua
orang yakin dan berusaha
mengejarnya. Adapun dalam agama, maka Allah
subhanahu wa ta’ala juga telah
memberikan musim-musim
keberuntungan bagi hamba-
hambaNya untuk beramal dan
dilipat gandakan amalannya, karena itulah Allah telah
memberikan bagi mereka
kesempatan untuk mencari
keberuntungan akhirat dengan
masuknya bulan Ramadhan,
Malam lailatul Qadar, sepuluh akhir malam bulan Ramadhan dan
musim-musim ibadah lainnya. Bedanya, untuk musim
keberuntungan akhirat ini, kita
akan mendapati manusia zuhud
(baca tidak tertarik) untuk
berlomba-lomba meraihnya,
bahkan ketika Ramadhan anda akan mendapati” anak-anak
dunia” menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk
ber”jibaku” mengejar target
keuntungan dengan melupakan
puasa, tarawih, qiyamul lail, baca Quran dan sejenisnya dari pagi
hingga larut malam. ketika “anak-anak akhirat”
menyibukkan diri dengan
beragam aktifitas ta’at, maka
sebaliknya “anak-anak dunia”
tenggelam dalam kesibukan
dunianya untuk menumpuk keuntungan, memperindah
rumah, memperbaharui
kendaraan, menyiapkan hidangan
untuk tamu, dan membeli segala
macam tetek bengek yang
berkaitan degan bagaimana menyemarakkan hari raya,
tentunya sekaligus ajang
berbangga-bangga plus riya
dengan keberhasilan dunianya. Hal ini terjadi karena manusia
tidak begitu tertarik dengan
sesuatu yang sifatnya tidak
tampak dan tertunda, dan
amalan akhirat hasilnya baru
dapat dilihat kelak setelah datangnya hari kiamat. Adapun
amalan dunia hasilnya cash di
depan mata. Karena itulah Allah
berfirman: “ﻥﻭﺭﺬﺗﻭ ﺔﻠﺟﺎﻌﻟﺍ ﻥﻮﺒﺤﺗ ﻞﺑ ﻼﻛ ﺓﺮﺧﻵﺍ ” “Sekali-kali tidak, Namun kamu
mencintai kehidupan dunia dan
meninggalkan akhirat”.QS:
Alqiyamah 20-21. Keutamaan bulan Zulhijjah Sebagaimana Allah subhanahu wa
ta’ala telah memilih bulan
Ramadhan menjadi musim amal
yang berlipat ganda karena di
dalamnya terdapat rangkaian
ibadah, seperti puasa, zakat fitrah ,tarawih, malam lailatul
qadar, I’tikaf di sepuluh malam
terakhir, turunnya Alquran dan
di tutup dengan ied Adha dengan
memperbanyak takbir dan zikir,
maka Allah subhanahu wa ta’ala juga telah membuka musim amal
lainnya yang tidak kalah
keutamannya dibandingkan
musim Ramadhan, yaitu musim
amalan di bulan Zulhijjah. Jika di Ramadhan ada malam
terbaik sepanjang tahun yaitu
malam laitaul Qadar, maka di
bulan Zulhijjah Allah jadikan hari
Arafah tanggal 9 Zulhijjah
menjadi siang terbaik sepanjang tahun. Kalaupun di Ramadhan ada
sepuluh malam terbaik untuk
beri’tikaf mencari malam seribu
bulan, maka di bulan Zulhijjah ada
juga sepuluh hari yang terbaik
untuk mencari keuntungan berlipat ganda yaitu sepuluh hari
awal bulan Zulhijjah. Jika dibulan Ramadhan ada
ibadah sosial dengan berbagi
makanan dalam bentuk zakat
fitrah kepada fakir miskin, maka
dibulan Zulhijjah juga ada Qurban
yang tak kalah seru pahalanya sebagai bentuk kepedulian
agama ini kepada sesama hamba. Berikut ini adalah tulisan yang
berusaha mengumpulkan
keutamaan sepuluh hari awal
bulan zulhijjah, wallahul
musta’an. Keutamaan sepuluh hari
awal bulan Zulhijjah dalam
Alquran 1. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:
“َﻙﻮُﺗْﺄَﻳ ِّﺞَﺤْﻟﺎِﺑ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻥِّﺫَﺃَﻭ ْﻦِﻣ َﻦﻴِﺗْﺄَﻳ ٍﺮِﻣﺎَﺿ ِّﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋَﻭ ًﻻﺎَﺟِﺭ ٍﻖﻴِﻤَﻋ ٍّﺞَﻓ ِّﻞُﻛ * ﻢُﻬَﻟ َﻊِﻓﺎَﻨَﻣ ﺍﻭُﺪَﻬْﺸَﻴِﻟ
ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ﻲِﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻢْﺳﺍ ﺍﻭُﺮُﻛْﺬَﻳَﻭ
ٍﺕﺎَﻣﻮُﻠْﻌَﻣ” “Dan berserulah kepada manusia
untuk mengerjakan haji, niscaya
mereka akan datang padamu
dengan berjalan kaki dan
mengendarai unta yang kurus
yang datang dari segenap penjuru yang jauh supaya
mereka menyaksikan berbagai
manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah
pada hari yang telah
ditentukan” QS. Alhaj: 27-28”. Ibnu Katsir menukil perkataan
Ibnu Abbas menafsirkan makna
“pada hari-hari yang telah
ditentukan” yaitu sepuluh hari
awal bulan Zulhijjah.
2. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“ ِﺮْﺠَﻔْﻟﺍَﻭ . ﺮْﺸَﻋ ٍﻝﺎَﻴَﻟَﻭ ”ٍ “Demi waktu fajar dan demi
malam-malam yang sepuluh”. QS.
Alfajr: 1-2.
Berkata Imam At-Thabari
menafsirkan makna “malam-
malam sepuluh” yaitu malam sepuluh awal bulan
Zulhijjah.demikian pula tafsiran
Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair,
Mujahid dan yang semisalnya.
Bahkan telah tegak ijma yang
dinukil sebagian ahli tafsir bahwa sepulh hari tersebut adalah awal
Zulhijjah. Keutamaan Sepuluh hari awal
bulan Zulhijjah dalam hadits 1. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma dia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ﺎَﻬﻴِﻓ ُﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ُﻞَﻤَﻌْﻟﺍ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ْﻦِﻣ ﺎَﻣ ِﻡﺎَّﻳَﻷﺍ ِﻩِﺬَﻫ ْﻦِﻣ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ُّﺐَﺣَﺃ . ِﺮْﺸَﻌْﻟﺍ َﻡﺎَّﻳَﺃ ﻰِﻨْﻌَﻳ . َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ
ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻰِﻓ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ َﻻَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ : ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻰِﻓ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ َﻻَﻭ
ٌﻞُﺟَﺭ َّﻻِﺇ ْﻦِﻣ ْﻊِﺟْﺮَﻳ ْﻢَﻠَﻓ ِﻪِﻟﺎَﻣَﻭ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﺑ َﺝَﺮَﺧ
ٍﺀْﻰَﺸِﺑ َﻚِﻟَﺫ. “Tidak ada hari-hari yang pada
waktu itu amal shaleh lebih
dicintai oleh Allah melebihi sepuluh
hari pertama (di bulan
Dzulhijjah).” Para sahabat
radhiyallahu ‘anhum bertanya, “Wahai Rasulullah, juga (melebihi
keutamaan) jihad di jalan Allah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “(Ya, melebihi)
jihad di jalan Allah, kecuali
seorang yang keluar (berjihad di jalan Allah) dengan jiwa dan
hartanya kemudian tidak kembali
pulang membawa apapun dari hal
tersebut (maksudnya terbunuh
syahid).HR. Abu Daud No. 2438.
2. Dari Jabir radhiallahu ’anhu dari Nabi shallallahu ’alaihi
wasallam bahwa Beliau bersabda
ketika menafsirkan ayat dalam
surat Alfajri: ” ﻰﺤﺿﻷﺍ ُﺮﺸﻋ َﺮﺸﻌﻟﺍ ﻥﺇ ، ﺔﻓﺮﻋ ﻡﻮﻳ ُﺮﺗﻮﻟﺍﻭ ، ﻊﻔﺸﻟﺍﻭ
ﺮﺤﻨﻟﺍ ﻡﻮﻳ ” “Maksud dari kata”Sepuluh”
yaitu sepuluh hari bulan idul
adha, dan makna “Demi yang
ganjil”yaitu hari Arafah, dan
makna dari “hari yang genap”
yaitu hari penyembelihan(hari qurban). HR. Ahmad no 14551.
3. Dari Abdullah bin Umar
radhiallahu ’anhu dia berkata:”
Bersabda Rasulullah shallallahu
’alaihi wasallam: ” ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻨﻋ ﻢﻈﻋﺃ ﻡﺎﻳﺃ ﻦﻣ ﺎﻣ ، ﻦﻣ ﻦﻬﻴﻓ ﻞﻤﻌﻟﺍ ﻪﻴﻟﺇ ﺐﺣﺃ ﻻﻭ
ﻦﻬﻴﻓ ﺍﻭﺮﺜﻛﺄﻓ ﺮﺸﻌﻟﺍ ﻡﺎﻳﻷﺍ ﻩﺬﻫ
ﺪﻴﻤﺤﺘﻟﺍﻭ ﻞﻴﻠﻬﺘﻟﺍﻭ ﺮﻴﺒﻜﺘﻟﺍ ﻦﻣ
”
“Tidak ada hari-hari yang lebih
agung di sisi Allah dan lebih dicintaiNya untuk beramal ibadah
padanya melebihi dari sepuluh
hari ini,maka perbanyaklah
padanya takbir, tahlil dan
tahmid”. HR. Ahmad no. 6154 Keutamaan hari Arafah Hari Arafah adalah hari yang
paling utama sepanjang tahun,
hari Allah mengampunkan dosa-
dosa dan memerdekakan hamba
dari neraka.Dari Aisyah [g] dia
berkata:”Berkata Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam: ” ﻖﺘﻌُﻳ ﻥﺃ ﻦﻣ ﺮﺜﻛﺃ ٍﻡﻮﻳ ﻦﻣ ﺎﻣ
ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣ ًﺍﺪﺒﻋ ﻪﻴﻓ ﻞﺟﻭ ﺰﻋ ﻪﻠﻟﺍ ، ﺔﻓﺮﻋ ﻡﻮﻳ ﻦﻣ ، ﻢﺛ ﻮﻧﺪﻴﻟ ﻪﻧﺇﻭ ﺔﻜﺋﻼﻤﻟﺍ ﻢﻬﺑ ﻲﻫﺎﺒُﻳ ، ﻝﻮﻘﻴﻓ : ﺎﻣﺀﻻﺆﻫ ﺩﺍﺭﺃ ؟ ” “Tidak ada hari yang paling
banyak Allah—Yang Maha
Perkasa dan Mulia–
membebaskan padanya para
hamba dari Neraka, melebihi hari
Arafah, dan sesungguhnya Dia benar-benar mendekat kemudian
membanggakan kepada para
malaikatnya dan berkata:”Apa
yang di ingginkan mereka(para
hamba)?”.HR.Muslim No. 3288. Amalan-amalan yang dianjurkan
pada hari-hari ini
1. Memperbanyak zikir, sebab
Allah berfirman:
“ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ﻲِﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻢْﺳﺍ ﺍﻭُﺮُﻛْﺬَﻳَﻭ ٍﺕﺎَﻣﻮُﻠْﻌَﻣ ” “Agar mereka berzikir menyebut
nama Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan.”QS. Alhaj: 28.
Sebagaimana dalam hadis dari
Ibnu Umar, bahwa Rasullah
shallallahu ’alaihi wasallam memerintahkan para sahabat
untuk banyak mengucapkan
takbir, tahlil, dan tahmid. HR.
Ahmad no 6154. Adalah tradisi salafus sholeh
mereka datang ke pasar-pasar
pada hari-hari ini dengan
bertakbir sehingga orang-orang
pun bertakbir mengikuti mereka.
Mereka bertakbir dengan mengangkat suara di mana-
mana, baik selepas sholat, di
pasar, di rumah-rumah, maupun
di jalan-jalan.
2. Termasuk amal shaleh yang
paling dianjurkan pada waktu ini adalah berpuasa pada hari
‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah.
bagi yang tidak sedang
melakukan ibadah haji. Abu
Qatadah meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang
puasa pada hari Arafah, beliau
bersabda:
” ﺔﻴﻗﺎﺒﻟﺍﻭ ﺔﻴﺿﺎﻤﻟﺍ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﺮِّﻔﻜُﻳ ”
“Menggugurkan (dosa-dosa) di
tahun yang lalu dan tahun
berikutnya.” HR, Muslim no 2747.
3. Berkurban bagi yang mampu
dalam bentuk meneladani Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dan
para sahabatnya. 4. Memperbanyak sholat sunnah
yang akan mengangkat
derajatnya. Bersabda Rasulullah
shallallahu ’alaihi wasallam: ” ﻪﻠﻟ ﺩﻮﺠﺴﻟﺍ ﺓﺮﺜﻜﺑ ﻚﻴﻠﻋ ؛ ﻚّﻧﺈﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﻚﻌﻓﺭ ﻻﺇ ًﺓﺪﺠﺳ ﻪﻠﻟ ﺪﺠﺴﺗ ﻻ ًﺔﺟﺭﺩ ﺎﻬﺑ ، ًﺔﺌﻴﻄﺧ ﺎﻬﺑ ﻚﻨﻋ َّﻂﺣﻭ
” “Hendaklah kamu memperbanyak
sujud, sesungguhnya tidaklah
engkau sujud sekali untuk Allah
kecuali Dia akan mengangkat
derajatmu satu derajat
dengannya dan akan menghapuskan satu kesalahan.”
HR. Muslim no 1093.
5. Memperbanyak sedekah,
Qiyamul lail,membaca Alquran,
melaksanakan haji dan umrah,
bertaubat kepada Allah swt dan semua amalan yang dianggap
ibadah mengerjakannya karena
keumumam hadis yang di atas
dalam ungkapan “Tidak ada
amalan apaun” yang
menunjukkan keumumannya. Keutamaan bulan zulhijjah
secara umum 1. Adanya ibadah haji sebagai rukun
Islam yang mencakup berbagai
bentuk keutamaan padanya
seperti, wukuf di Arafah,
bermalam di muzdalifah dan mina,
melontar jumrah, mencukur rambut untuk Allah, menyembelih,
thawaf, sa’i dan seterusnya. 2. Musim yang datang tahunan
dengan segala bentuk ibadah inti
yang dilakukan padanya, seperti
sholat, berpuasa, dan haji yang
tidak didapati pada waktu yang
lain sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam fathul bari
nya. Pernah Syaikhul Islam
ditanyakan tentang mana yang
lebih utama antara sepuluh hari
awal bulan Zulhijjah dan sepuluh
hari akhir bulan Ramadhan, maka beliau menjawab:”siang hari-hari
sepuluh hari awal bulan Zulhijjah
lebih utama dari siang hari
sepuluh akhir bulan Ramadhan,
dan sepuluh malam akhir bulan
Ramadhan lebih utama dibandingkan sepuluh malam awal
bulan Zulhijjah. 3. Keutaman bulan ini tidak hanya
bagi orang-orang yang
melaksanakan haji saja, tetapi
juga berlaku bagi setiap kaum
muslimin dibelahan dunia
manapun. 4. Pada hari yang penuh berkah ini,
kaum muslimin berkumpul untuk
melaksanakan shalat ‘Ied dan
mendengarkan khutbah hingga
para wanita pun disyari’atkan
agar keluar rumah untuk kepentingan ini. Sebagaimana
dalam ash Shahihain, bahwa
Ummu ‘Athiyyah Nusaibah binti al
Harits berkata:“Kami para
wanita diperintahkan untuk
keluar pada hari ‘Ied hingga hingga kami mengeluarkan gadis
dalam pingitan. Juga mengajak
keluar wanita-wanita yang
sedang haidh, berada di belakang
orang-orang. Mereka bertakbir
dengan takbirnya dan mereka berdo’a dengan do’anya.
Mengharapkan keberkahan dan
kesucian dari hari yang agung
ini.” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Pada hari ini dan setelahnya,
yaitu pada hari-hari tasyriq,
kaum muslimin bertaqarrub
kepada Allah Ta’ala melalui
penyembelihan hewan kurban.
Dan menyembelih hewan kurban merupakan sebuah syi’ar yang
agung dari syi’ar Islam. Batam, Kamis, 03 November
2011 / 7 Dzulhijjah 1432 H
Abu Fairuz
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar