Entri Populer
-
Plakat Panjang Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: imam bonjol, periode I, plakat panjang | 0 komentar Lalu...
-
Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: periode VI, ustadz armen halim nar...
-
INILAH BUKTI KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI “WAHABI” UNTUK SANTRI,PESANTREN & KYAI NU INDONESIA, PALESTINA & MUSLIMIN DUNIA : Sambutan ya...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 3 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji ...
-
Dua peristiwa yang menyebabkan tuanku nan renceh merubah sikapnya menajadi keras dan menebarkan "perang agama" adalah: 1. pengadu...
-
Jumat, September 30, 2011 PostHeaderIcon Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam Jumat, September 30, 2011 | Diposkan oleh Ma...
-
Kategori Tauhid Prioritas Utama Kewajiban Memberikan Perhatian Kepada Aqidah Tidak Berarti Melalaikan Syariat Yang Lainnya Selasa, 18 Mei 20...
-
Kasus Tanah Fadak Seperti biasa, Syi’ah telah menciptakan kisah-kisah fiktif berdasarkan kekuatan imajinatif mereka yang keruh. Mereka cipt...
-
TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 1 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 08 Juli, undefined Label: periode I, sejarah para...
-
PENGERTIAN SEJARAH Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 07 Juli, undefined Label: babad, hikayat, Pengertian sejarah, riwayat, tambo |...
Kamis, 03 November 2011
6. Sejarah Salaf di Minangkabau: TUANKU HAJI MISKIN, PENABUR BENIH PEMBAHARUAN 2
TUANKU HAJI MISKIN,
PENABUR BENIH
PEMBAHARUAN 2 Diposkan oleh Sejarah Salaf Minangkabau on 09 Juli, undefined Label: periode I, tuanku haji miskin | 0 komentar haji miskin yang berasal dari
batu tebal, ampek angkek telah
ikut serta bersama tuanku nan
tuo memperbaiki keamanan
pedagang. ia berangkat
menunaikan ibadah haji pada tahun 1803. kembali dari mekah,
ia melengkapi gagasan-gagasan
pembaruan masyarakat
minangkabau dengan ajaran
qur'an (dan sunnah-pen) sebagai
sumber hukum. Pengalaman di mekah itu hendak
diterapkan di negeri masing-
masing. didalam khotbah, tuanku
haji miskin tersebut
menganjurkan umat islam
menentang orang-orang yang melakukan kemungkaran yang
tidak mengindahkan agama. usaha pengamalan ajaran islam
itu makin sempurna setelah
tuanku haji miskin kembali dari
menunaikan ibadah haji (1803). maka banyak yang mendengar
khabar dari pada pekerjaan
orang mekah madinah
bertambah-tambahlah berahi
hati ( makin rajin dan bergairah)
mendirikan agama Allah dan agama rasulullah dan
bersungguh-sungguhlah orang
mendirikan sembahyang sehingga
sempurna jum'at 40 orang. maka
daripada mula-mula pulang
tuanku haji miskin dari negeri mekah dan madinah hingga orang
berketambuhan (bertambah
banyak). (Drs. H. syafnir Aboe Nain Dt.
Kando Marajo; Tuanku Imam
Bonjol, Sejarah Intelektual Islam
di Minangkabau (1784 -1832) hal
35)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar